EVAN FABIAN, 113050011 and Evi Afiatun, Ds and Hary Pradiko, Ds (2017) PENURUNAN KEKERUHAN PADA AIR BAKU IPA BADAK SINGA DENGAN METODE ELEKTROKOAGUALASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA PLAT ALUMUNIUM. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.
|
Text
Abstrak.pdf Download (89kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
cover FIX.pdf Download (464kB) | Preview |
Abstract
Sumber air baku yang digunakan Instalasi Pengolahan Air Badak Singa berasal dari air permukaan yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Cisangkuy. Sumber air baku ini dipengaruhi oleh kondisi di hulu sungai, pencemaran di sepanjang aliran, iklim dan cuaca, yang mengakibatkan dari waktu ke waktu kualitas air permukaan ini berubah sehingga memerlukan pengolahan agar dapat dimanfaatkan. Kekeruhan adalah salah satu parameter pencemar yang menjadi perhatian utama karena seringkali melebihi nilai baku mutu. Dalam sistem penyediaan air minum kekeruhan merupakan salah satu faktor penting karena beberapa alasan seperti faktor estetika, beban ke filtrasi, dan mengganggu proses desinfeksi. Elektrokoagulasi adalah salah satu metode pengolahan air dengan mengkombinasikan proses koagulasi, flotasi dan elektrokimia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan proses elektrokoagulasi dalam menurunkan parameter kekeruhan sebagai alternatif pengganti sistem koagulasi konvensional yang dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM )dengan membubuhkan Poly Aluminium Chloride (PAC ). Pada penelitian ini dilakukan uji coba elektrokoagulasi dengan variasi kerapatan arus yang dihasilkan dari tegangan 10, 20 dan 30 volt dan lama waktu detensi 5, 10, 20 dan 30 menit terhadap variasi kekeruhan dengan rentang dimulai paling rendah pada 25 Nelphelometric Turbidity Unit (NTU )hingga paling tinggi pada 400 NTU. Selain itu juga dilakukan uji coba dengan menggabungkan proses elektrokoagulasi dengan pengendapan awal. Kondisi optimum proses elektrokoagulasi tanpa pengendapan awal diperoleh pada waktu elektrolisis dengan pengadukan cepat 100 Rotation Per Minute (RPM )selama 10 menit, pengadukan lambat 60 RPM selama 10 menit dan kerapatan arus 21,33 A/m 2 dengan persentase penyisihan sebesar 98,28% pada kekeruhan awal 400 NTU. Kondisi optimum proses elektrokoagulasi dengan pengendapan awal diperoleh pada waktu elektrolisis dengan pengadukan cepat 100 RPM selama 10 menit, pengadukan lambat 60 RPM selama 10 menit dan kerapatan arus 46,22 A/m 2 dengan persentase penyisihan sebesar 99,52% pada kekeruhan awal 400 NTU. Kata Kunci; Air Baku, Elektrokoagulasi, Kekeruhan
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan 2017 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 16 Jun 2017 01:43 |
Last Modified: | 16 Jun 2017 01:43 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/28138 |
Actions (login required)
View Item |