Agus Faisal, NPM : 131000135 (2017) KAJIAN YURIDIS VIKTIMOLOGIS TINDAK PIDANA ABORSI TERHADAP ANAK KORBAN PERKOSAAN DI HUBUNGKAN DENGAN UNDANG – UNDANG NO 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNPAS.
|
Text
COVER.pdf Download (262kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (160kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (395kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (485kB) | Preview |
|
Text
Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (327kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (384kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (225kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (250kB) | Preview |
Abstract
Perkosaan yang terjadi pada anak merupakan suatu tindakan perendahan untuk melampiaskan nafsu seksual yang dilakukan oleh seorang laki-laki dengan cara yang dinilai melanggar menurut moral dan hukum. Akibat tindak pidana tersebut, kehamilan yang tidak diharapkan dapat terjadi. Kehamilan yang terjadi akan menambah trauma pada anak, sehingga besarnya keinginan anak untuk melakukan aborsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya perkosaan, untuk mengetahui upaya perlindungan bagi anak korban perkosaan, dan peran masyarakat dan penegak hukum dalam menghindari terjadinya secondary victimization. Penulisan skripsi ini menggunakan metode pendekatan secara yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analtis, dilanjutkan dengan metode pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan dan lapangan. Dengan metode tersebut penulis menganalisa permasalahan dari sudut hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada, dengan pendekatan viktimologi, juga menelaah fakta-fakta yang terjadi dalam beberapa kasus dengan berpedoman pada segi hukum. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa anak yang melakukan aborsi akibat korban tindak pidana perkosaan mengalami secondary victimization, hal tersebut menunjukan belum adanya perlindungan yang maksimal terhadap anak yang menjadi korban perkosaan. Faktor yang menjadi penghambat adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan perlindungan kepada korban, serta belum adanya peraturan pelaksana dalam melakukan tindakan aborsi terhadap korban perkosaan. Adanya keterbatasan aparat penegak hukum yang berkualifikasi dalam penanganan anak juga menghambat upaya perlindungan anak. Upaya untuk mewujudkan perlindungan anak peningkatan kualitas sumber daya manusia aparat penegak hukum, yang ditunjang dengan pelatihan, sosialisasi penanganan, tenaga ahli. Serta perlunya peran serta masyarakat dalam hal ini yang membantu pemulihan kondisi anak dalam lingkungan masyarakat. Kata kunci: Viktim, Secondary Viktimization, Aborsi, Korban Perkosaan
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2017 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 23 May 2017 07:34 |
Last Modified: | 23 May 2017 07:34 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/27346 |
Actions (login required)
View Item |