Hadiansyah, Fakultas Teknik Unpas and Muki Setia Permana, Ds and Syahbardia, Ds (2016) KARAKTERISASI MATERIAL DAN PROSES PERLAKUAN PANAS PADA KOMPONEN LINER UNTUK PABRIK SEMEN. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text
Cover.pdf Download (27kB) | Preview |
|
|
Text
KATA PENGANTAR.pdf Download (148kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (106kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (182kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (783kB) | Request a copy |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (946kB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Tugas akhir ini berisi tentang karakterisasi material liner untuk pabrik semen dan proses perlakuan panas yaitu hardening dan tempering. Karakterisasi material dilakukan pada komponen liner dengan menggunakan pengamatan metalografi, pengujian komposisi kimia, dan pengujian kekerasan. Dari hasil pengujian komposisi kimia diperoleh unsur-unsur 0,42 mass%C, 0,25 mass%Si, 0,70 mass%Mn, 0,015 mass%P, 0,004mass%S sehingga material liner ini termasuk kedalam kategori baja karbon medium. Hardening dilakukan pada proses temperatur pemanasan 900°C dan mengalami laju proses pendinginan dengan menggunakan media air (quenching), pada proses temperatur pemanasan tempering dilakukan pada 150°C, 350°C, 600°C dengan proses laju pendinginan normal pada udara (diluar furnace). Waktu penahanan (holding time) yang digunakan untuk kedua perlakuan panas tersebut adalah sama 30 menit. Kemudian dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian kekerasan dan pengujian metalografi. Dari pengujian kekerasan diperoleh harga rata-rata pada material awal sebesar 12,03 HRc, dan pada kondisi material aus sebesar 9,3 HRc. Spesimen hardening 900 0 C sebesar 47,4 HRc, harga kekerasan pada kondisi material aus adalah sebesar 28,6 HRc, dan harga kekerasan pada material yang telah mengalami proses tempering pada temperatur 150 0 C, 350 0 C, 600 0 C berturut-turut adalah 22,7, 20,7, dan 15 HRc. Dari hasil pengamatan struktur mikro pada spesimen material liner kondisi awal diperoleh fasa ferrit dan perlit, sedangkan pada spesimen hardening 900 i 0 C diperoleh fasa martensit, dan pada spesimen tempering dengan temperatur150 0 C, 350 0 C, 600 0 C diperoleh fasa martensit temper, martensit temper dengan ferrit, dan sementit dengan ferrit. Struktur mikro sebelum perlakuan panas adalah fasa ferrit dengan perlit, dan berubah menjadi martensit setelah proses hardening, dan menjadi martensit temper yang lebih halus dan merata setelah proses tempering.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin 2016 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 09 Feb 2017 06:49 |
Last Modified: | 09 Feb 2017 06:49 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/26755 |
Actions (login required)
View Item |