YAYAN DEWIREZEKI YANI, 125040127 (2016) KAJIAN ETNOBOTANI TANAMAN OBAT OLEH MASYARAKAT DESA SUMURBANDUNG KECAMATAN CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT. Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.
|
Text
1. Cover.pdf Download (24kB) | Preview |
|
|
Text
7. Abstrak.pdf Download (87kB) | Preview |
|
|
Text
8. Abstrak Inggris.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text
13. BAB I.pdf Download (321kB) | Preview |
|
|
Text
14. BAB II.pdf Download (415kB) | Preview |
|
|
Text
18. Daftar Pustaka.pdf Download (401kB) | Preview |
Abstract
Pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional telah dikenal sejak lama oleh masyarakat Desa Sumurbandung. Proses ini sudah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis tanaman obat yang dimanfaatkan, bagian tanaman yang digunakan sebagai obat, manfaat dan khasiat dari tanaman obat tersebut, cara memperoleh tanaman obat dan cara pengolahan tanaman obat. Penelitan dilakukan pada bulan April-Juni 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, survei aksploratif dan metode Participatory Rural Appraisal dengan teknik wawancara menggunakan kuisoner (angket). Sampel berjumlah 98 responden meliputi tetua adat, paraji dan masyarakat yang menggunakan tanaman obat. Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat Desa Sumurbandung menggunakan 90 jenis tanaman obat dari 42 famili yang berbeda. Jenis tanaman yang paling banyak terdapat pada famili Zingiberaceae yaitu sebanyak 8 spesies (8,88%). Adapun jenis tanaman obat yang paling banyak digunakan masyarakat adalah Koneng Temen (Curcuma demostica Val) yang dimanfaatkan oleh 47 orang. Berdasarkan kelompok habitus, jenis tanaman obat paling banyak memiliki habitus berupa herba yaitu sebanyak 24 spesies (26,67%). Cara memperoleh tanaman obat yang paling banyak dilakukan masyarakat adalah dengan cara menanam atau budidayanya sebanyak 64,58% (62 spesies). Bagian tanaman yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah daun 52 spesies (46,02%). Cara pengolahan tanaman obat yang paling banyak digunakan adalah direbus sebanyak 45 spesies (37,5%). Jenis penyakit yang dapat diobati dengan tanaman obat paling banyak adalah demam atau panas sebanyak 20 spesies (10,93%). Pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman obat paling banyak diperoleh masyarakat dari leluhur/nenek moyang sebanyak 77 orang (78,57%). Kata Kunci : Etnobotani, Tanaman Obat, Desa Sumurbandung
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Biologi 2016 |
Depositing User: | Mr Andi Wijaya |
Date Deposited: | 22 Sep 2016 17:18 |
Last Modified: | 22 Sep 2016 17:18 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/12401 |
Actions (login required)
View Item |