INDRI LESTARI, 125040090 (2016) POLA ASOSIASI ANTARA KOMUNITAS LAMUN DENGAN ALGA DI PANTAI SIND ANGKERTA KECAMATAN CIPATUJAH, KABUPATEN TASIKMALAY. Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.
|
Text
1. Cover judul dan Lembar pengesahan.pdf Download (97kB) | Preview |
|
|
Text
JURNAL SKRIPSI INDRI.pdf Download (521kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (251kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (621kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (310kB) | Preview |
Abstract
Lamun merupakan tumbuhan yang beradaptasi penuh untuk dapat hidup di lingungan laut. Selain itu, lamun banyak berasosiasi dengan spesies makroalga. Penelitian yang dilakukan bulan April 2016 ini bertujuan untuk mengetahui pola asosiasi yang terjad i antara komunitas lamun dengan makroalga. Berdasarkan parameter yang diamati pada setiap stasiun, di antaranya: komposisi jenis, frekuensi, kerapatan, persen penutupan, dan koefisien asosiasi. Adapun faktor abiotik ( climate factor ) meliputi, suhu air, pH air, salinitas, DO ( Disolved Oxygen ), dan substrat pasir. Metode pengumpulan data menggunakan metode Belt Transect dan Hand Sorting . Sampling dilakukan di enam stasiun, setiap stasiun terdiri dari lima kuadran, dengan menggunakan kuadran berukuran 1 x 1 m 2 , tersusun atas kotak - kotak kecil berukuran 10 x 10 cm 2 , bertempat di zona litoral Pantai Sindangkerta Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Hasil identifikasi yang didapatkan dari tumbuhan lamun yang terdiri atas satu ordo , satu family , satu genus d an satu spesies . Sedangkan dari makroalga terdiri atas 12 spesies , tiga class , dua subclass , tujuh ordo , 10 family , dan 10 genus . Hasil penelitian menunjukan terdapat 12 spesies makroalga yang berasosiasi dengan tumbuhan lamun, secara keseluruhan peluang a sosiasi negatif lebih besar dari pada asosiasi positif dengan perbandingan 7 : 5. H al ini merupakan in dikasi bahwa spesies makroalga yang berinteraksi dengan komunitas lamun umunya dapat beradaptasi lebih baik dibandingkan dengan tumbuhan lamun. Secara keseluruhan perbandingan Indeks Nilai Penting (INP) peranan makroalga lebih besar dari pada tumbuhan lamun. Dengan demikian, asosiasi negatif lebih cenderung ke arah persaingan dalam penggunaan sumber daya (substrat dan nutrien) yang sama dan terba tas. Sedangkan asosiasi positif lebih cenderung ke arah organisme yang satu diuntungkan dan organisme yang lain tidak terpengaruh (komensalisme). Kata kunci : Lamun, Makroalga, Pola Asosiasi, INP, Pantai Sindangkerta.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Biologi 2016 |
Depositing User: | mr Bayu Anggi Pranata |
Date Deposited: | 09 Sep 2016 19:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 19:29 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/11870 |
Actions (login required)
View Item |