FENOMENA TIKTOK AFFILIATE SEBAGAI PEMICU IMPULSIVE BUYINGPADA GENERASI Z DI KOTA BANDUNG (Studi Fenomenologi TikTok Affiliate Sebagai Pemicu Impulsive Buying Pada Generasi Z di Kota Bandung)

Khoirunnisa, Syakira (2025) FENOMENA TIKTOK AFFILIATE SEBAGAI PEMICU IMPULSIVE BUYINGPADA GENERASI Z DI KOTA BANDUNG (Studi Fenomenologi TikTok Affiliate Sebagai Pemicu Impulsive Buying Pada Generasi Z di Kota Bandung). Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img] Text
JUDUL.pdf

Download (45kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (11kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (584kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (83kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (113kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (33kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (100kB)
[img] Text
BAB 1,.pdf

Download (133kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Fenomena TikTok Affiliate Sebagai Pemicu Impulsive Buying Pada Generasi Z di Kota Bandung.” Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz. Pendekatan ini dipilih karena memungkinkan peneliti untuk menggali dan menginterpretasikan pengalaman hidup subjek penelitian secara mendalam. Tujuan Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan motif, tindakan, dan makna impulsive buying yang dialami oleh Generasi Z melalui konten afiliasi di TikTok. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik wawancara mendalam kepada sembilan informan inti dan satu informan akademis, serta studi pustaka sebagai penunjang analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif pembelian impulsif Generasi Z melalui TikTok Affiliate sangat beragam, meliputi daya tarik konten ulasan dari afiliator, ketersediaan promo dan voucher yang menggiurkan, algoritma TikTok yang terus-menerus menampilkan produk relevan, serta motif fear of missing out (FOMO). Motif-motif ini seringkali dirasakan secara bersamaan, mendorong dorongan pembelian yang kuat. Tindakan pembelian impulsif yang diamati juga bervariasi, mulai dari checkout spontan, menyimpan barang ke keranjang sebagai bentuk pertimbangan awal sebelum akhirnya membeli, hingga membandingkan harga, terutama jika individu memiliki pengalaman pembelian sebelumnya. Penggunaan Call To Action (CAT) oleh informan pendukung dalam pembuatan konten persuasif juga menjadi faktor penting. Perilaku pembelian impulsif ini merupakan hasil interaksi kompleks antara faktor eksternal, seperti paparan digital yang intens, dan faktor internal, yang didorong oleh dorongan emosional individu. Lebih lanjut, Generasi Z memaknai perilaku pembelian impulsif ini sebagai bentuk self-reward, sarana validasi sosial untuk diakui dalam lingkungan pertemanan, dan bahkan sebagai mekanisme koping sementara untuk mengurangi stres atau mengalihkan masalah. Makna-makna ini terbentuk melalui proses yang melibatkan dorongan emosional dan keterikatan dengan media digital, menunjukkan bahwa pembelian impulsif bukan sekadar transaksi, melainkan pengalaman yang kaya makna subjektif. Berdasarkan kerangka teori Schutz, impulsive buying melalui TikTok Affiliate merupakan refleksi dari because motives dan in-order-to motives, dipadu dengan proses intersubjektif yang membentuk realitas sosial digital Gen Z. Temuan ini menegaskan pentingnya kesadaran reflektif dan literasi digital agar konsumen mampu membedakan antara kebutuhan riil dan dorongan impulsif. Kata Kunci: TikTok Affiliate, Impulsive Buying, Generasi Z, Fenomenologi

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi 2025
Depositing User: Drs Iwan Ridwan
Date Deposited: 23 Sep 2025 08:39
Last Modified: 23 Sep 2025 08:39
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/78526

Actions (login required)

View Item View Item