Sebayang, Loren Christy (2024) Kepentingan China Dalam Proyek Belt Road Initiative (BRI) di Kenya. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (382kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (210kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (433kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (378kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (14kB) | Preview |
|
|
Text
KATA PENGANTAR.pdf Download (301kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (586kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (473kB) | Preview |
Abstract
Proyek Belt Road Initiative (BRI) merupakan proyek ambisius China yang bertujuan untuk menjadikan China negara yang menguasai perdagangan dunia yang dicapai melalui jalur perdagangan dan disebut sebagai jalur sutra (silk road). Proyek BRI dilakukan untuk menghubungkan bagian-bagian benua yang ada di dunia, dengan tujuan mempermudah kerjasama dari segi ekonomi maupun diplomasi. Salah satu target strategis bagi investasi China pada kerja sama BRI ini yaitu kawasan Afrika Timur, dan salah satu negara yang menjadi tempat pelaksanaan proyek ini yaitu Kenya yang terletak di Afrika bagian Timur, dengan proyek unggulan Standard Gauge Railway (SGR). Proyek ini juga menjadi salah satu target Kenya dalam meningkatkan infrastruktur nasional nya sebagaimana tercantum dalam Vision 2030. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, dan berdsarkan penelitian yang terdahulu, penelitian ini akan mengkaji mengenai kepentingan China melalui proyek BRI di Kenya dengan menggunakan konsep Perangkap Utang (Debt-Trap) dari Roelants dan Claudia Sanchez Bajo, serta teori Dependensi dari Andre Gunder Frank yang berpendapat bahwa negara-negara berkembang telah gagal berkembang bukan karena hambatan internal uuntuk pembangunan, seperti yang diperdebatkan oleh para ahli teori modernisasi, tetapi karena negara maju telah secara sistematis telah mengembangkan mereka sekaligus menjaga mereka agar tetap dalam keadaan ketergantungan. Penulis menggunakan teori tersebut karena melihat adanya indikasi Kenya terkena debt-trap dan menjadi negara yang dependensi terhadap China akibat dari pembangunan SGR yang berjalan secara tidak maksimal. Hasil dari penellitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya kerja sama Belt Road Initiative (BRI) antara Kenya dan China, Vision 2030 yang menjadi orientasi kebijakan dalam negeri Kenya sebagai misi untuk peningkatan infrastruktur berpotensi akan tercapai dengan bantuan pinjaman dari China sebagai investor utama. Dengan adanya kerja sama tersebut, hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa China telah berhasil menciptakan ketergantungan bagi negara peminjam, dan penulis menemukan adanya indikasi China melakukan upaya yang cukup baik untuk membangun kekuatan hegemoni v baru, dengan sistem neo-tributarinya, China memanfaatkan kekuatan ekonominya untuk menciptakan material power dan consent sebagai dua pilar dalam menciptakan hegemoni. China memanfaatkan dengan sangat maksimal institus seperti The China Export Import Bank (The Exim Bank) yang menjadi aktor krusial terhadap pendanaan proyek SGR di Kenya dan beberapa negara di Afrika Timur. Kata Kunci : China. Belt Road Initiative (BRI), Kenya, Standard Gauge Railway (SGR)
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2024 |
Depositing User: | Drs Iwan Ridwan |
Date Deposited: | 01 Oct 2024 06:26 |
Last Modified: | 01 Oct 2024 06:26 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/70965 |
Actions (login required)
View Item |