Nur Andini, Kintan Fitria (2024) ANOMALI KEBIJAKAN WOMENOMICS JEPANG DALAM MERESPON CONVENTION ON THE ELIMINATION OF ALL FORMS DISCRIMINATION AGAINST WOMEN (CEDAW) TERHADAP PEMULIHAN KRISIS DEMOGRAFI. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.
|
Text
3_ ABSTRAK.pdf Download (98kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (60kB) | Preview |
|
|
Text
2_ LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (84kB) | Preview |
|
|
Text
1_ COVER.pdf Download (275kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (208kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (336kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text
KATA PENGANTAR.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (137kB) | Preview |
Abstract
Kompleksnya permasalahan domestik yang terjadi di Jepang dalam aspek ketimpangan gender, krisis demografi, dan stagnansi ekonomi dipandang dapat diselesaikan melalui kebijakan Womenomics. Kebijakan yang terlahir sebagai respon terhadap Convention on the Elimination of All Forms Discrimination Againts Women (CEDAW) ini sulit untuk merubah kondisi sosial dan kebijakan yang telah ada, dikarenakan kentalnya nilai-nilai konservatif yang tetap membatasi perempuan. Hal ini yang terjadi dalam Womenomics, kebijakan yang digadang- gadang sebagai bentuk penyelesaian permasalahan ketimpangan gender untuk semakin mengajak perempuan masuk ke dalam sektor ekonomi dan politik, sebagian besar penekanannya berubah haluan menjadi jalan keluar pemerintah dalam penyelesaian permasalahan demografi dan ekonomi. Meskipun upaya-upaya dengan pemberian tunjangan, fasilitas penitipan anak, dan pemberian cuti telah diberikan oleh pemerintah, ini tidak memberikan signifikansi terhadap peringkat Jepang dalam Gender Gap Report memperlihatkan ketidakberhasilan kebijakan ini dalam mencapai tujuan kesetaraan. Sebagai respon terhadap krisis demografi, kebijakan Womenomics terlihat lebih sebagai upaya untuk memobilisasi tenaga kerja perempuan daripada pencapaian terhadap kesetaraan yang sebenarnya. Dengan melalui teori konstruktivisme, neoliberalisme, penelitian ini memperlihatkan bagaimana pola standarisasi norma internasional yang terbentuk dalam CEDAW, memberikan tekanan terhadap Jepang untuk berbuat lebih dalam menyelesaikan ketimpangan gender. Meskipun demikian, jika dipandang melalui perspektif teori feminisme liberal, pola dari kebijakan Womenomics dipandang memiliki anomali yang tidak hanya memperburuk ketimpangan gender, akan tetapi juga krisis demografi. Kata Kunci: Kesetaraan Gender, Womenomics, Krisis Demografi, Konstruktivisme, Neo-Liberal, Liberal Feminisme.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2024 |
Depositing User: | Drs Iwan Ridwan |
Date Deposited: | 01 Apr 2024 02:39 |
Last Modified: | 01 Apr 2024 02:39 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/68584 |
Actions (login required)
View Item |