DAVID DWI SEPTIAN, 182030184 (2023) DAMPAK IMPOR PAKAIAN BEKAS DARI CHINA DAN KOREA SELATAN TERHADAP KESTABILAN INDUSTRI FASHION INDONESIA. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.
|
Text
Cover .pdf Download (26kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (412kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRACT.pdf Download (83kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (228kB) | Preview |
|
Text
DAFTAR ISI.docx Download (28kB) |
Abstract
Fenomena masuknya pakaian bekas impor bukan hal yang baru bagi negara berkembang karena fenomena ini dialami pada tahun 1980-1990 di Afrika sampai sekarang meskipun tidak semasif pada tahun-tahun tersebut, yang menyebabkan sektor industri fashion domestik tidak mampu berkembang karena tidak mampu bersaing terhadap pakaian bekas impor. Fenomena tersebut sekarang muncul di Indonesia dengan China dan Korea Selatan sebagai pengimpor produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan adanya fenomena pakaian bekas impor dari China dan Korea Selatan akan berpengaruh terhadap kestabilan industri fashion Indonesia. Penelitian ini berfokus terhadap (1) pengaruh pakaian impor bekas terhadap industri fashion (2) motif masyarakat menggemari produk pakain bekas impor dari China dan Korea Selatan, (3) strategi dan respon pemerintah Indonesia terhadap fenomena masuknya pakaian bekas impor dari China dan Korea Selatan meskipun telah dilarang pemerintah dengan berbagai peraturan perundang undangan yang telah diterbitkan.Manfaat penelitian ini dapat memberikan pengetahuan lebih mendalam baik secara aplikatif maupun akademisi terhadap fenomena pakaian bekas illegal terhadap kestabilan industri fashion dalam negeri serta diharapkan dapat memberikan pandangan leih beragam dan lebih luas bagi pemerintah terkait fenomena pakaian bekas illegal impor dan kaitannya terhadap industri fashion dalam negeri. Penelitian ini menggunakan teori proteksionisme perdagangan dalam cakupan neoliberalisme sebab penggunaan paradigma neo liberalisme ini menegaskan bahwasanya negara dalam praktik ekonomi hanya sebatas pemangku kebijakan dan proteksionisme yang bertujuan demi terciptanya pasar bebas yang adil dan aman. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang memungkinkan seorang peneliti untuk menginterpretasikan dan menjelaskan suatu fenomena secara holistik dengan menggunakan kata-kata, dan data pada sebuah angka yang berupa penggambaran dari fenomena-fenomena yang telah terjadi. Hasil dari penelitian menunjukan kaitannya pakaian bekas impor dari China dan Korea Selatan akibatnya, sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia tidak hanya kesulitan memperluas pangsa pasar ekspor, tetapi juga mengalami penurunan penyerapan di pasar domestik karena tidak mampu bersaing dengan produk impor. Kata Kunci : Pakaian bekas,Pemerintah, Ekonomi, Impor,Ekspor, China, Korea Selatan, Industri fashion, neo liberalism, Indonesia.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2022 |
Depositing User: | mr yogi - |
Date Deposited: | 01 Mar 2023 07:17 |
Last Modified: | 01 Mar 2023 07:24 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/62475 |
Actions (login required)
View Item |