ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PT. MUTIARA HABEMINDO CIREBON

Nina Triana, 042040058 (2016) ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PT. MUTIARA HABEMINDO CIREBON. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.

[img] Text
BAB I.doc

Download (172kB)
[img] Text
5- ABSTRAK indo (v-vii).docx

Download (27kB)

Abstract

PT. Mutiara Habemindo (HBM) Cirebon merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, yang menghasilkan barang jadi rotan berupa perabotan rumah tangga. Saat ini permasalahan yang dihadapi mengenai persediaan yaitu perusahaan belum menentukan tingkat persediaan bahan baku. Permasalahan tersebut diduga disebabkan belum melaksanakan pengendalian persediaan secara menyeluruh pada tingkat yang optimal. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui analisis pengendalian persediaan bahan baku di PT. Mutiara Habemindo (HBM) Cirebon. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi non partisipan, wawancara dan teknik kepustakaan. Serta untuk teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan analisis sensitivitas. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa analisis pengendalian persediaan bahan baku di PT. Mutiara Habemindo (HBM) Cirebon, melalui perhitungan metode EOQ (Economic Order Quantity), total biaya persediaan bahan baku rotan pada tingkat persediaan yang optimal atau yang seharusnya sebesar Rp. 61.137.612, maka selisih hemat yang seharusnya pula diperoleh perusahaan sebesar Rp.43.212.814,72 atau 41,41% dari yang sesungguhnya dikeluarkan oleh perusahaan. Dan untuk analisis sensitivitas dengan menggunakan perhitungan rasio sensitivitas dan biaya marjinal, diketahui bahwa pengendalian persediaan bahan baku yang terdapat di perusahaan saat ini belum dilaksanakan secara efisien, ditandai dengan rasio sensitivitasnya lebih dari 1,00 yaitu nilai rasio sensitivitas yang diperoleh sebesar 1,23 yang artinya rotan harus menanggung tambahan biaya persediaan 0,23 kali lebih besar dari yang seharusnya. Oleh karena itu biaya marjinal yang harus ditanggung perusahaan, karena tidak mengelola persediaan bahan baku secara optimal adalah Rp. 14.218.049,39. Saran yang dapat peneliti kemukakan yaitu sebaiknya perusahaan tidak mengabaikan suatu cara perhitungan biaya penyimpanan dalam memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu sesuai dengan permintaan pasar, sehingga jumlah dari biaya penyimpanan untuk perhitungan kuantitas pemesanan dapat dikendalikan langsung dengan jumlah unit bahan baku yang disimpan perusahaan, agar menjadi optimal. Kata Kunci: Pengendalian Persediaan

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Administrasi Niaga 2011
Depositing User: Irawan Whibiksana
Date Deposited: 20 Jul 2016 15:03
Last Modified: 20 Jul 2016 15:03
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/5702

Actions (login required)

View Item View Item