PERENCANAAN PERSEDIAAN KAYU LAPIS DAN PEMILIHAN VENDOR KAYU (STUDI KASUS : INDUSTRI KAYU PT TANJUNG JAYA PERKASA LAMPUNG)

RIZKY JATNIKA, 133010216 (2018) PERENCANAAN PERSEDIAAN KAYU LAPIS DAN PEMILIHAN VENDOR KAYU (STUDI KASUS : INDUSTRI KAYU PT TANJUNG JAYA PERKASA LAMPUNG). Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.

[img]
Preview
Text
Artikel Pendaftaran Wisuda_Rizky Jatnika_133010216.pdf

Download (266kB) | Preview
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

PT. Tanjung Jaya Perkasa merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang industri kayu lapis. Perusahaan menggunakan strategi Make to Order dalam melaksanakan proses produksinya. Sehingga, akibat dari fluktuasi demand, maka jumlah bahan baku yang dibutuhkan pun akan menjadi berfluktuasi. Hal tersebu akan mempengaruhi vendor sebagai pemasok bahan baku. Sehingga vendor terkadang tidak dapat memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut. Untuk itu, perusahaan memerlukan vendor yang andal yang dapat selalu memenuhi kebutuhan bahan baku sesuai dengan jumlah dan spesifikasi dari perusahaan. Peneliti melakukan penelitian berdasarkan data demand masa lalu serta melakukan wawancara kepada beberapa pimpinan perusahaan untuk melakukan perencanaan persediaan bahan baku dan pemilihan vendor bahan baku kayu. Persediaan merupakan salah satu bentuk aset perusahaan yang keberadaannya selalu terjamin di sebuah perusahaan atau instansi. Hal tersebut dikarenakan sangat penting bagi perusahaan dan berguna sebagai penunjang kegiatan operasi. Baik persediaan bahan mentah, persediaan setengah jadi, maupun barang jadi berguna untuk menunjang proses produksi maupun menjaga agar tidak kehilangan penjualan (lost sale). Pemilihan vendor merupakan salah satu aktivitas penting sebelum melakukan kegiatan produksi. Aktivitas ini bertujuan untuk mendapatkan bahan baku berkualitas tinggi. Mendapatkan bahan baku yang baik serta vendor yang tepat penting untuk dilakukan karena menjadi salah satu kegiatan kritis pada manajemen pembelian dalam rantai pasok. Peneliti terlebih dahulu melakukan peramalan demand yaitu sebesar 1945,342 m3. Kemudian mencari jumlah pemesanan ekonomis (q0) dengan menggunakan sistem persediaan model Q dengan kasus Lost Sale yang didapat sebesar 144,045 m3. Kemudian mencari kemungkinan kekurangan inventori yaitu 0,0146 dan titik pemesanan ulang pada saat persediaan berjumlah 49,26m3. Total ongkos persediaan sebesar Rp. 64.979.939,- selama bulan januari hingga desember 2018. Nilai q0 yang didapat akan digunakan sebagai salah satu sub kriteria pemilihan vendor. Kemudian dalam melakukan pemilihan vendor ada 4 kriteria yang digunakan perusahaan, yaitu harga, pengiriman, kualitas, dan pelayanan. Dengan menggunakan metode analytical hierarchy process yang diolah dengan secara manual dan menggunakan software Expert Choice, PK. Agus menjadi prioritas vendor untuk perusahaan dengan bobot nilai 0,575. Kata Kunci : Model Q Lost Sale, AHP, Prioritas Vendor

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri 2018
Depositing User: Irwan Kustiawan Kosasih
Date Deposited: 10 Oct 2018 04:15
Last Modified: 10 Oct 2018 04:15
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/38372

Actions (login required)

View Item View Item