PERTANGGUNGJAWABAN APOTEKER TERHADAP MALPRAKTEK PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG KESEHATAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA INDONESIA

Heri Ukasah Sulaeman, NPM : 158040045 (2018) PERTANGGUNGJAWABAN APOTEKER TERHADAP MALPRAKTEK PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG KESEHATAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA INDONESIA. Thesis(S2) thesis, Perpustakaan Pascasarjana.

[img] Text
Jurnal Heri.docx

Download (27kB)

Abstract

Profesi apoteker tampaknya kurang mendapat perhatian bila kemungkinan apoteker melakukan kesalahan dalam menjalankan pekerjaannya. Profesi apoteker mempunyai sistim nilai yang mengikat tingkah apoteker baik sesama kolega, sejawat maupun terhadap anggota masyarakat. Tanggung jawab yang harus dihadapi oleh apoteker, selaku pelaku usaha apabila apoteker melakukan kesalahan yang berdampak merugikan pasien. Seluruh peraturan yang ada dibuat untuk melindungi konsumen dari dampak perbuatan kesalahan pelaku medis yang dapat merugikan pasien. Beberapa kemungkinan kesalahan apoteker dalam pelayanannya terhadap pasien, misalnya pasien salah mengonsumsi obat, akibat dari apoteker salah memberikan obat atau bahan yang terkandung dalam obat tersebut tidak semestinya dikonsumsi oleh pasien, sebab dapat dimungkinkan pasien akan bertambah parah penyakitnya karena mengonsumsi obat yang salah. Apabila dokter telah menulis resep dengan baik dan jelas, kemudian resep tersebut diserahkan kepada apoteker oleh pasien, tetapi apoteker tidak memberikan obat yang sesuai dengan yang tertera pada resep yang telah diberikan dokter kepada pasien, maka bukan dokter melainkan apoteker yang dapat dimintakan tanggung jawabnya. Kesalahan yang dilakukan oleh apoteker pada umumnya karena kelalaian bukan kesengajaan. Penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan metode pendekatan yang digunakan yang digunakan untuk menjawab isu hukum dalam kajian ini adalah pendekatan perundang-undangan, maka penelitian yang dilakukan melalui dua tahap yaitu studi kepustakaan dan penelitian lapangan, analisis data yang dipergunakan adalah analisis yuridis kualitatif, yaitu data yang diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, menyeluruh dan terintegrasi untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas. Apoteker dalam melakukan peran dalam mendampingi, memberikan konseling, membantu penderita mencegah dan mengendalikan komplikasi yang mungkin timbul, mencegah dan mengendalikan efek samping obat, menyesuaikan dosis obat yang harus dikonsumsi penderita merupakan tugas profesi kefarmasian. perlindungan terhadap pasien penerima jasa kesehatan di Indonesia selama ini dirasakan masih sangat lemah. Tanggung jawab apoteker pengelola apotek sebagai seorang profesional selain tunduk pada hukum yang berlaku secara umum. kelalaian atau kesalahan akan terkait dengan sifat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang yang mampu bertanggung jawab. Seseorang dikatakan mampu bertanggung jawab apabila dapat menyadari makna yang sebenarnya dari perbuatannya. Dan suatu perbuatan dikategorikan sebagai “criminal malpractice” apabila memenuhi rumusan delik pidana yaitu perbuatan tersebut harus merupakan perbuatan tercela dan dilakukan sikap batin yang salah berupa kesengajaan, kecerobohan atau kealpaan. Kata Kunci : Pertanggungjawaban apoteker, Malpraktek Pelayanan Kefarmasian, Hukum Pidana

Item Type: Thesis (Thesis(S2))
Subjects: RESEARCH REPORT
Divisions: Pascasarjana > S2-Ilmu Hukum 2018
Depositing User: Mrs Lusiawati -
Date Deposited: 03 Aug 2018 03:03
Last Modified: 03 Aug 2018 03:03
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/34379

Actions (login required)

View Item View Item