IYAN SOFIYAN, 125010021 (2017) PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Penelitian Tindakan Kelas Pada Materi Pelanggaran HAM Di Kelas X SMAN 1 Soreang ). Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.
|
Text
COVER DKK.pdf Download (20kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK INDONESIA.pdf Download (135kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK INGGRIS.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (194kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (378kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (277kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (974kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (94kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (96kB) | Preview |
Abstract
Kata Kunci : Metode Example Non Example, Terhadap Peningkatan Hasil Belajar. Proses pembelajaran PPKn diperlukan adanya keaktifan agar siswa mampu mengembangkan pola fikirnya pada saat proses pembelajaran supaya tercipta suatu pembelajaran yang efektif, aktif dan menyenangkan. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Penerapan Metode Pembelajaran Example Non Example Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik.(Penelitian Tindakan Kelas pada materi Kasus Pelanggaran HAM di X IPA-1 di SMA Negeri 1 Soreang)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persiapan yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri 1Soreang dengan menggunakan metode Example Non Examplepada materi kasus pelanggaran HAM dan untuk mengetahui Hasil belajar peserta didik pada pembelajaranPPKn dengan menggunakan Metode Example Non Example. Permasalahan pokok dalam penelitian ini bahwa siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran PPKn, hal ini terbukti dari hasil pengamatan dan observasi peneliti sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes, observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil observasi pada kegiatan pembelajaran dengan berfokus kepada guru mengalami peningkatan dalam setiap pertemuannya, pertemuan pertama memberikan hasil 40 % (cukup), hasil yang didapat dalam observasi pertemuan kedua yaitu 63 % (baik). Hasil yang optimal diperoleh pada pertemuan ketiga, yaitu diperoleh hasil 96 % (sangat baik). Hasil observasi pada kegiatan pembelajaran dengan berfokus kepada kemampuan siswa mengidentifikasi mengalami peningkatan dalam setiap pertemuannya, pertemuan pertama memberikan hasil 56 % (cukup), hasil yang didapat dalam observasi pada pertemuan kedua yaitu 66 % (baik). Hasil yang optimal diperoleh pada pertemuan ketiga, yaitu diperoleh hasil 82% (sangat baik). Hasil observasi pada kegiatan pembelajaran dengan berfokus kepada kemampuan siswa menggambarkan dan menjelaskan mengalami peningkatan dalam setiap pertemuannya, pertemuan pertama memberikan hasil 43 % (cukup), hasil yang didapat dalam observasi pada pertemuan kedua yaitu 55 % (baik). Hasil yang optimal diperoleh pada pertemuan ketiga, yaitu diperoleh hasil 72 % (sangat baik). Hasil observasi pada kegiatan pembelajaran dengan berfokus kepada kemampuan siswa menganalisis mengalami peningkatan dalam setiap pertemuannya, pertemuan pertama memberikan hasil 41 % (cukup), hasil yang didapat dalam observasi pada pertemuan kedua yaitu 53 % (cukup). Hasil yang optimal diperoleh pada pertemuan ketiga, yaitu diperoleh hasil 80% (sangat baik). Hasil observasi pada kegiatan pembelajaran dengan berfokus kepada kemampuan siswa mengevaluasi mengalami peningkatan dalam setiap pertemuannya, pertemuan pertama memberikan hasil 50 % (cukup), hasil yang didapat dalam observasi pada pertemuan kedua yaitu 60 % (baik). Hasil yang optimal diperoleh pada pertemuan ketiga, yaitu diperoleh hasil 80 % (sangat baik). Hasil observasi pada kegiatan pembelajaran dengan berfokus kepada kemampuan siswa berfikir obyektif mengalami peningkatan dalam setiap pertemuannya, pertemuan pertama memberikan hasil 45 % (cukup), hasil yang didapat dalam observasi pada pertemuan kedua yaitu 60 % (baik). Hasil yang optimal diperoleh pada pertemuan ketiga, yaitu diperoleh hasil 80 % (sangat baik). Hal tersebut menunjukkan bahwa metode Example Non Example berhasil meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran PKn. Sedangkan kendala yang dihadapi ialah kurang optimalnya pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Example Non Example. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut yaitu guru berusaha memahami dengan benar tentang makna dan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Example Non Example dan guru berusaha mengembangkan format RPP dengan baik.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > PPKN 2016 |
Depositing User: | Mr Andi Wijaya |
Date Deposited: | 03 Feb 2017 07:58 |
Last Modified: | 03 Feb 2017 07:58 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/15905 |
Actions (login required)
View Item |