Ike Arnestina Sitepu, Alumni and Wisnu Cahyadi, DS and Hasnelly, DS (2018) PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI DAN JENIS PELARUT TERHADAP KARAKTERISTIK EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan) SEBAGAI BAHAN MINUMAN FUNGSIONAL. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.
Text
cover.pdf Restricted to Repository staff only Download (30kB) | Request a copy |
|
Text
1 PENDAHULUAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (105kB) | Request a copy |
|
Text
II TINJAUN PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (248kB) | Request a copy |
|
Text
III METODOLOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (317kB) | Request a copy |
|
Text
IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (146kB) | Request a copy |
|
Text
V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (8kB) | Request a copy |
Abstract
Kayu secang dapat dimanfaatkan sebagai minuman fungsional karena memiliki antioksidan yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu ekstraksi dari ekstrak kayu secang dan jenis larutan yang tepat sehingga menghasilkan minuman ekstrak kayu secang yang baik. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 3 x 3 dan ulangan sebanyak 3 kali. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini berupa analisis kimia (antioksidan dan pH), uji organoleptik (warna, aroma, dan rasa), dan respon fisik (uji warna). Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa waktu pengeringan yang baik untuk kayu secang adalah T = 55°C ; t = 1,5 jam, dengan hasil analisis uji warna pada nilai L (kecerahan) = 39.69; a (warna kromatik campuran merah) = 9,54; (warna kromatik campuran biru kuning) = 6,37, dan nilai pH sebesar 5,66. Hasil penelitian utama pada uji warna menunjukkan bahwa waktu maserasi (W) tidak berpengaruh nyata, sedangkan jenis pelarut (P) dan interaksi antara waktu maserasi dan jenis pelarut (WP) berpengaruh nyata. Pada respon organoleptik, untuk atribut rasa dan warna waktu maserasi (W) tidak berpengaruh nyata, sedangkan jenis pelarut (P) berpengaruh nyata. Atribut aroma waktu maserasi (W) berpengaruh nyata, sedangkan jenis pelarut (P) tidak berpengaruh nyata. Perlakuan terbaik adalah perlakuan w3p2 (lama maserasi 3 hari, menggunakan pelarut etanol) yang memperoleh hasil analisis aktivitas antioksidan adalah 64,15 ppm, dan analisis pH 5,93. . Kata kunci: Kayu Secang, minuman fungsional, aktivitas antioksidan, etanol, aquades.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pangan 2018 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 28 Aug 2018 03:05 |
Last Modified: | 28 Aug 2018 03:05 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/35763 |
Actions (login required)
View Item |