Katarina Martina Nelda, ALumni and Dr. F. Lucia Nugroho, DS (2006) PENELITIAN KAPASITAS ADSORPSI ZAT WARNA C.I REACTIVE ORANGE 16 OLEH ARANG KAYU, ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN KARBON AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN ISOTERM MODEL FREUNDLICH DAN LANGMUIR. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.
Text
BAB I.doc Download (48kB) |
|
Text
BAB III.doc Download (126kB) |
|
Text
BAB V.doc Download (33kB) |
|
Text
BAB IV.doc Download (3MB) |
|
Text
BAB II.doc Download (446kB) |
Abstract
Limbah cair yang dihasilkan oleh industri tekstil dari proses pencelupan umumnya masih mengandung 10 – 40 % zat warna reaktif yang tidak terserap oleh bahan tekstil. Limbah cair berwarna tidak dapat langsung dibuang ke lingkungan karena mengganggu nilai estetika dan proses fotosintesis dalam lingkungan air. Oleh karena itu dikembangkan sistem pengolahan untuk menangani pencemaran limbah tekstil. Salah satu pengolahan limbah secara fisik-kimia adalah proses adsorpsi. Karena adsorpsi dengan karbon aktif mahal, maka penelitian ini bertujuan untuk mencari adsorben alternatif pengganti karbon aktif, yaitu dengan memanfaatkan arang kayu dan arang tempurung kelapa dalam menyisihkan zat warna C.I Reactive Orange 16. Pada penelitian ini dilakukan dengan volume kerja 100 ml dengan konsentrasi warna 60 mg/L, 80 mg/L, 100 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi mengikuti persamaan isoterm Langmuir. Adapun kapasitas adsorpsi maksimum (Qm) untuk ketiga adsorben adalah sebagai berikut: untuk arang kayu, maka Qm pada konsentrasi 60 mg/L adalah sebesar 1,3660 mg/g, pada konsentrasi 80 mg/L dan 100 mg/L masing-masing sebesar 1,8549 mg/g dan 2,2222mg/g; untuk arang tempurung kelapa, maka Qm pada konsentrasi 60 mg/L sebesar 1,1289 mg/g, pada konsentrasi 80 mg/L dan 100 mg/L masing-masing sebesar 1,5406 mg/g dan 2,0169 mg/g; sedangkan untuk karbon aktif, maka Qm pada konsentrasi 60 mg/L sebesar 2,5050 mg/g, pada konsentrasi 80 mg/L dan 100 mg/L masing-masing sebesar 3,4235 mg/g dan 4,4843 mg/g. Dari perhitungan ekonomi menunjukkan bahwa untuk mengolah limbah dengan volume kerja 100 L dan mendapatkan efluen 10 mg/L, maka biaya yang dibutuhkan untuk arang kayu sebesar Rp. 9.888, arang tempurung kelapa Rp. 17.660 dan karbon aktif Rp. 21.944. Maka dapat disimpulkan bahwa arang kayu dapat digunakan sebagai alternatif pengganti karbon aktif.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan 2006 |
Depositing User: | Dewi Ayu Larassati |
Date Deposited: | 22 Nov 2017 03:03 |
Last Modified: | 22 Nov 2017 03:03 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/31847 |
Actions (login required)
View Item |