USULAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN PADA SEKTOR INDUSTRI PANGAN DI KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN METODE AHP QSPM (STUDI KASUS KABUPATEN MAJALENGKA SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN SUB SEKTOR INDUSTRI PANGAN)

ADHY ARIFF BIJAKSANA, 113010033 and Dedeh Kurniasih, DS and Tjutju Tarliah.D, DS (2016) USULAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN PADA SEKTOR INDUSTRI PANGAN DI KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN METODE AHP QSPM (STUDI KASUS KABUPATEN MAJALENGKA SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN SUB SEKTOR INDUSTRI PANGAN). Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.

[img]
Preview
Text
BAB I .pdf

Download (373kB) | Preview
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

Komoditi Unggulan merupakan komoditas andalan yang memiliki posisi strategis untuk di kembangkan di suatu wilayah yang penetapannya didasarkan pada berbagai pertimbangan baik secara teknis (kondisi tanah dan iklim) maupun sosial ekonomi dan kelembagaan (pengusaan teknologi, kemampuan sumber daya, manusia, infrastruktur, dan kondisi sosial budaya setempat). Berdasarkan Peraturan Presiden No 28 Tahun 2008 Tentang Kebijakan Pembangunan Industri Nasional. Bahwa setiap wilayah yang terdapat di Republik Indonesia harus mampu menciptakan komoditi unggulan berbasis daerah. Sasaran yang ditujukan dari Peraturan Presiden tersebut yaitu para pelakuk usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM). Kabupaten Majalengka merupakan suatu wilayah yang sedang melaksanakan pembangunan wilayah baik itu dalam pengembangan infrastruktur maupun pengembangan ekonomi daerah. Namun dalam menjalankan amanat Peraturan Presiden tersebut Kabupaten Majalengka masih belum memiliki satu komoditi unggulan untuk menunjang perekonimian daerah. Hal ini lah yang mendasari Kabupaten Majalengka untuk menciptakan satu komoditi unggulan berbasis daerah. Sektor yang direncanakan untuk penentuan komoditi unggulan ini berasal dari sektor industri pengolahan dengan subsektor industri pangan seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Majalengka tahun 2005 - 2025. Metode yang digunakan dalam penentuan komoditi unggulan untuk wilayah Kabupaten Majalengka ini yaitu metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan serangkaian indikator penilaian terhadap komoditi unggulan. Metode ini terdiri dari satu struktur hirarki yang didalamnya terdapat tujuan, kriteria, subkriteria dan alternatif. Sedangkan untuk rencana strategi pengembangan komoditi unggulan ini menggunakan metode Quantitative Strategis Planning Matrix (QSPM) Berdasarkan hasil perhitungan pada setiap kriteria dan alternatif pilihan didapatkan bobot untuk kriteria bahan baku 0.309, Kemampuan pnyerapan tenaga kerja 0.183, Ciri khas produk 0.166, Harga 0.085, Pasar 0.080, Nilai Produksi 0.078, Lingkungan 0.046, Kebijakan dan Kelembagaan 0.029 dan Sosial 0.025. dari hasil pembobot kriteria didapatkan bahwa kriteria utama yang mempengaruhi dalam penentuan komoditi unggulan yaitu kriteria Bahan Baku. Sedangkan untuk alternatif pilihan komoditi unggulan komoditi opak sebesar 0.194, Kue 0.168, Tahu 0.164, Rangginang 0.159, Keripik Singkong 0.126, Tempe 0.113 dan Gula Aren 0.079. Berdasarkan bobot yang didapat komoditi opak merupakan komoditi unggulan yang terpilih untuk Kabupaten Majalengka. Sedangkan hasil perhitungan untuk strategi pengembangan komoditi ini yaitu strategi penitrasi pasar memiliki nilai TAS 5.90, Pengembangan Pasar 5.95 dan Pengembangan Produk 6.40. Berdasarkan nilai TAS diatas maka strategi pengembangan yang sesuai untuk komoditi opak yaitu strategi Pengembangan Produk.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri 2016
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 11 Apr 2016 04:18
Last Modified: 11 Apr 2016 04:18
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/3096

Actions (login required)

View Item View Item