TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGIS TERHADAP PELAKU PEMBUATAN SAUS TOMAT DAN CABAI BERBAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA PABRIK SINAR SARI, UNGGUL SARI, DAN INDO SARI DI KOTA BANDUNG DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JO UNDANG-UNDANG NO.18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN

M. ANDHIKA NURRACHMAN, NPM 111000204 (2016) TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGIS TERHADAP PELAKU PEMBUATAN SAUS TOMAT DAN CABAI BERBAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA PABRIK SINAR SARI, UNGGUL SARI, DAN INDO SARI DI KOTA BANDUNG DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JO UNDANG-UNDANG NO.18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM.

[img]
Preview
Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (163kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (166kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (99kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (457kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (454kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (238kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (366kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (92kB)
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (85kB) | Preview

Abstract

Keamanan makanan diartikan sebagai terbebasnya makanan dari zat-zat atau bahan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh tanpa membedakan zat itu secara alami terdapat dalam bahan makanan atau makanan.Keamanan makanan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam prakteknya masih banyak pelaku usaha yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan tambahan pangan. Kurangnya perhatian terhadap hal ini, mengakibatkan terjadinya dampak berupa penurunan kesehatan mulai dari keracunan makanan sampai risiko munculnya penyakit kanker. Hal ini yang menjadi kajian penulis untuk mengkaji dan menganalisis pelaku pembuatan saus berbahan kimia berbahaya berdasarkan perspektif kriminologi. Terdapat beberapa pokok permasalahan antara lain: Mengapa penggunaan bahan kimia berbahaya sebagai bahan tambahan pangan masih tetap terjadi, meskipun telah diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Apa faktor penyebab pelaku melakukan perbuatan dengan membuat saus dengan bahan kimia berbahaya dan tidak layak konsumsi ditinjau dari perspektif kriminologi. Bagaimana upaya pemerintah dan penegak hukum dalam pencegahan pembuatan dan peredaran saus berbahan kimia tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah spesifikasi penelitian, deskriptif analitis yaitu penelitian yang menggambarkan situasi atau peristiwa yang sedang diteliti dan kemudian dianalisis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif dibantu dengan yuridis empirik yaitu penelitian hukum dengan menggunakan metode pendekatan atau teori atau konsep dan metode analisis yang termasuk dalam disiplin ilmu hukum yang dogmatis, yuridis empirik yaitu hukum sebagai gejala masyarakat, sebagai institusi sosial atau perilaku yang mempola. Pendekatan ini dikenal dengan penelitian hukum yang empirik atau penelitian hukum sosiologis. Hasil penelitian ini menunjukkan masih banyak terjadi penyalahgunaan bahan kimia pada makanan sebagai pengganti bahan utama, karena kurangnya pemahaman dan kesadaran pelaku usah terhadap konsumennya. Bahan kimia yang mudah di dapat dan murah menjadi pilihan bagi para pelaku usaha untuk dapat menekan ongkos produksi. Penerapan undang-undang yang belum maksimal mengakibatkan penggunaan dan penyalahgunaan bahan kimia terus terjadi meskipun telah dilarang. Faktor yang melatar belakangi pelaku selain faktor ekonomi juga karena adanya interaksi dan pembelajaran yang salah juga tidak adanya kontrol sisial dalam dirinya. upaya yang dilakukan oleh penegak hukun dan pemerintah masih belum maksimal, dalam proses hukumnyapun berjalan sangat lambat, Kurangnya koordinasi antara pihak kepolisian dan BPOM menjadikannya kendala dalam memberantas dan mencegah peredaran produk makanan dan pangan yang mengandung bahan kimia. Kata Kunci: Yuridis, Kriminologi, Saus, Berbahan Kimia, pelaku, Perlindungan Konsumen, pangan. Food security means that the food is free from subtance or materials that can harm the health of the body regardless the whether the substance is naturally contained in the food. Food security is an important aspect in daily life. In practice, many business proprietor using chemical substance as food additives. Less attention over this problem incurring the decrease in health such as food poisoned to the risk of cancer. It became the study and analysis in this research to find out the culprit of the making of sauce with hazardous chemical subtances from the perspective of criminology. There were some problems identified: why the use of hazardous chemical substances still happens even though it is stipulated under Law No. 8, 1999 concerning Consumer Protection and Law No. 18, 2012 concerning Food. The causal factors triggering the culprit to make the sauce containing hazardous chemical substances which was dangerous for consumption from the perspective criminology. The measures taken by the government and law enforcement in preventing the making and the selling of sauce with hazardous chemical substances. The research method used was descriptive analytical specification of research that was a research describing the situation or phenomenon studied and then was analyzed based on the existing facts. The method of approach used in this research was juridical normative method supported with juridical empirical method i.e. a research of law using method of approach or theories or concept and method of analysis included in dogmatic, juridical empirical science of law i.e. law as the social symptoms, as social institution or patternized behaviour. This approach is known as empirical legal research or sociological legal research. The findings showed that there are still many abuse of chemical subtances for the food as the main substituting substances. It is due to the unawareness from the business proprietors and the consumers. The chemical substances that can be found easily and cheap were the option for the business proprietor to reduce the production cost. The application of the law is not yet maximal, consequently, the use and the abuse of the chemical substances continue to happen even though it is forbiden. The backgrounds, in addition to economic factors, of this matter was the interaction and the wrong understanding, and also social control of the culprit and also the measures taken by the law enforcement and the government that were still not yet maximal. The legal process is still slow. The lack of coordination between the police force and BPOM is a hinderance factor in eradicating and preventing the selling of food product containing chemical substances. Keywords: Juridicial, criminology, sauce, chemical substances, culprit, consumers protection, food.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2011
Depositing User: Ramadhan S -
Date Deposited: 21 Mar 2016 03:30
Last Modified: 22 Mar 2016 03:07
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/971

Actions (login required)

View Item View Item