FRODUKSI FILM CERITA YANG BERJUDUL "IMAJIMAN" DENGAN MENGGUNAKAN GAYA PENGGARAPAN SEQUENCESHOOT TOPAN DEWA GUGAT 106020021.HARRY REINALDI DAN RESTU DESSY MAULIDA

Topan Dewa Gugat and Harry Reinaldi and Restu Dessy Maulida (2016) FRODUKSI FILM CERITA YANG BERJUDUL "IMAJIMAN" DENGAN MENGGUNAKAN GAYA PENGGARAPAN SEQUENCESHOOT TOPAN DEWA GUGAT 106020021.HARRY REINALDI DAN RESTU DESSY MAULIDA. Skripsi(S1) thesis, Fotografi & Film.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (115kB) | Preview
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (61kB)
Official URL: http://repository.unpas.ac.id/cgi/users/home?scree...

Abstract

Karya film yang berjudul Imajiman ini mengemas sebuah sikap yang bentuk penggarapannya menggunakan style film yang tergolong unik yaitu depth of focus. Film ini bercerita tentang seorang seniman pantomime yang mengalami gangguan kejiwaan yaitu skizofernia, dimana problematika dan konflik yang hadir dalam film ini adalah sebuah karangan dari imajinasi oleh seniman pantomime itu sendiri. Pemilihan style film depth of focus didasari karna pendekatan gaya bertutur yang sangat dekat dengan suasana sebuah panggung teater. Dimana sebuah adegan dalam satu scene berdurasi lumayan panjang lalu pergerakan aktor yang sangat dominan dibandingkan dengan pergerakan kamera dalam film ini. Pembuatan film ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan secara langsung terhadap subject matter masyarakat . Dari wacana tersebut penulis menganalisis data dengan menggunakan pendekatan induktif dan melakukan pengumpulan data dari pengalaman seharihari penulis. Film Imajiman memperlihatkan bagaimana kehidupan sehari-hari para seniman yang lebih spesifik yaitu seniman panggung. Lalu penulis menganalis subyek yang bernama Wanggi sebagai seorang seniman muda yang sangat produktif melakukan seni pantomimnya sebagai media perlawanan, perlawanan yang dilakukan oleh Wanggi sering menyangkut tentang hak asasi manusia atau perlawanan terhadap seni itu sendiri. Setelah diaplikasikan dan dijalani, kecocokan dengan gaya penggarapan sebuah film dengan pendekatan depth of focus dalam film Imajiman Dikarenakan Isu yang kental adalah teatrikal, depth of focus menjadikan atmosphere panggung teater itu lebih hidup dalam setiap scene-nya, karena satu atau dua shoot dalam setiap scene-nya yang panjang memperkuat nuansa panggung dalam film ini. Dalam film Imajiman, isu-isu yang diangkat adalah isu tentang keseharian masyarakat dalam ruang lingkup seniman teater, hal yang dibicarakan adalah tentang isu-isu panggung dan konflik-konflik yang berada di ranah panggung tersebut. Dengan mengangkat isuisu tersebut bagaimana penulis berusaha untuk merepresentasikan sebuah realita kedalam film Imajiman ini, dan bagaimana penulis berusaha membuat sebuah karya dengan jujur.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Seni dan Sastra > Fotografi dan Film 2016
Depositing User: oman rohman
Date Deposited: 19 Mar 2016 02:28
Last Modified: 19 Mar 2016 02:28
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/834

Actions (login required)

View Item View Item