Rama Permana, Rama Permana (2025) KEWENANGAN NOTARIS DALAM PELEPASAN HAK ATAS TANAH PADA BADAN HUKUM BENTUK PERSEROAN TERBATAS DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERJANJIAN INDONESIA. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.
|
Text
1. Caper.pdf Download (17kB) | Preview |
|
|
Text
8. Bab 1.pdf Download (152kB) | Preview |
|
|
Text
9. Bab 2.pdf Download (134kB) | Preview |
|
|
Text
10. Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (102kB) |
||
|
Text
11. Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (140kB) |
||
|
Text
12. Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (79kB) |
||
|
Text
14. Lampiran.pdf Download (111kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini membahas kewenangan notaris dalam pembuatan Akta Pelepasan Hak Atas Tanah terhadap badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas, serta akibat hukum dan kepastian hukum yang timbul dari akta tersebut apabila belum ditindaklanjuti dengan akta jual beli oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Dalam praktiknya, akta pelepasan hak yang dibuat oleh notaris kerap menjadi dokumen pra-peralihan yang digunakan sebagai dasar kesepakatan para pihak sebelum proses administrasi resmi dilakukan oleh PPAT dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Metode penelitian yang digunakan penulis adalah yuridis normatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akta pelepasan hak yang dibuat oleh notaris bukan merupakan alat bukti sah untuk peralihan hak, melainkan hanya merupakan dokumen pendahuluan yang memerlukan kelanjutan proses melalui PPAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa notaris memiliki kewenangan untuk membuat akta pelepasan hak berdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris, namun akta tersebut tidak serta merta mengalihkan hak secara administratif. Dalam konteks perjanjian pengikatan jual beli (PPJB), akta notaris memiliki kekuatan hukum keperdataan yang mengikat para pihak, tetapi belum dapat dijadikan dasar untuk pendaftaran hak apabila belum memenuhi syarat administratif. Risiko hukum dapat muncul apabila terjadi penolakan izin oleh BPN, yang menyebabkan tertundanya proses pendaftaran hak. Namun demikian, pihak yang beritikad baik tetap memperoleh perlindungan hukum melalui mekanisme keberatan administratif dan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau Pengadilan Negeri. Dengan demikian, keterlibatan notaris berperan penting dalam menjamin keabsahan perjanjian dan melindungi kepentingan hukum para pihak dalam proses pelepasan hak atas tanah. Kata Kunci: Notaris, Pelepasan Hak Atas Tanah, Perseroan Terbatas, Hukum Perjanjian, Kepastian Hukum
| Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
|---|---|
| Subjects: | S1-Skripsi |
| Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2025 |
| Depositing User: | Lilis Atikah |
| Date Deposited: | 17 Nov 2025 01:58 |
| Last Modified: | 17 Nov 2025 01:58 |
| URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/81814 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
