Innayati Azzami (2025) PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BAGI NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS. Thesis(S2) thesis, PASCASARJANA UNPAS.
|
Text
ARTIKEL THESIS BAB I - V INNAYATI (1).pdf Download (328kB) | Preview |
Abstract
Notaris merupakan pejabat umum (openbaar ambtenaar) yang berwenang membuat akta autentik, dalam menjalankan tugasnya notaris harus bersikap professional, bertindak amanah, jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum. Prinsip kehati-hatian notaris tidak hanya berfungsi untuk melindungi kepentingan para pihak yang terlibat, tetapi juga untuk menjaga integritas dan kredibilitas profesi notaris itu sendiri. Kegagalan menerapkan prinsip kehati-hatian berakibat pada masalah hukum yang serius, termasuk terhadap keabsahan akta yang diterbitkan. Akibat tidak diterapkannya asas kehati-hatian dan akta yang dibuat bertentangan dengan hukum atau melawan hukum maka akta tersebut mengandung cacat yuridis sehingga mengakibatkan akibat hukum yang mana notaris dapat dimintai tanggung jawab, tidak diterpakannya asas kehati-hatian oleh notaris menimbulkan sengketa yang berujung gugatan di pengadilan atas terbitnya Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas. Penelitian ini mengidentifikasi bagaimana penerapan asas kehati-hatian yang dilakukan oleh Notaris dalam pembuatan akta berita acara rapat umum pemegang saham perseroan terbatas dan tanggung jawab Notaris terhadap pembuatan Akta Berita Acara Risalah Rapat Umum Pemegang Saham dalam kaitannya dengan penetapan kuorum peserta rapat. Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analsisis. Metode pendekatan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi studi dokumen yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen untuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan wawancara, yaitu situasi peran antar-pribadi bertatap-muka. Data yang diperoleh melalui penelitian ini diolah dan dianalisis menggunakan metode yuridis kualitatif. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa penerapan prinsip kehati-hatian tersebut di atas sudah seharusnya diterapkan oleh notaris dalam menjalankan tugas kewenangannya dalam membuat akta autentik, hal tersebut dilakukan sebagai upaya preventif mencegah timbulnya permasalahan hukum terhadap akta autentik yang dibuatnya dikemudian hari, persoalan yang terjadi adalah bahwa dalam UUJN tidak ada atau belum adanya pasal yang mengatur secara eksplisit bahwa notaris dalam menjalankan tugas kewenangannya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian. Kepastian hukum diperlukan bagi notaris agar adanya aturan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan dan menjadi jaminan keamanan hukum bagi notaris dari kesewenangan hukum karena dengan adanya aturan notaris dapat mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh Negara terhadap notaris dan akibat kesalahan tidak menerapkan prinsip kehatian-hatian dalam membuat akta RUPS PT implikasi hukumnya adalah akta RUPS yang telah dibuat di hadapan notaris dianggap cacat yuridis dan dianggap tidak sah, maka notaris dapat dimintai tanggung jawab berupa pertanggungjawaban secara perdata, pertanggungjawaban secara pidana dan pertanggungjawaban secara kode etik. Kata Kunci: Prinsip kehati-hatian, tanggung jawab notaris, rapat umum pemegang saham.
| Item Type: | Thesis (Thesis(S2)) |
|---|---|
| Divisions: | Pascasarjana > S2-Magister Kenotariatan 2025 |
| Depositing User: | Mr soeryana soeryana |
| Date Deposited: | 29 Oct 2025 06:18 |
| Last Modified: | 29 Oct 2025 06:18 |
| URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/81651 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
