PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK SAMBUNG DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN ANAK

Rafi Alyal Hakim, Rafi Alyal Hakim (2025) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK SAMBUNG DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN ANAK. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img] Text
A. COVER.pdf

Download (85kB)
[img] Text
H. BAB I.pdf

Download (250kB)
[img] Text
I. BAB II.pdf

Download (224kB)
[img] Text
J. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (168kB)
[img] Text
K. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (183kB)
[img] Text
L. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (117kB)
[img] Text
M. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (167kB)

Abstract

Anak-anak, sebagai individu yang belum mencapai kematangan fisik dan emosional, sangat bergantung pada peran orang tua untuk melindungi mereka dari berbagai bentuk kekerasan, termasuk incest. Orang tua harus menjadi pelindung utama, memberikan lingkungan yang aman dan penuh kasih. Namun, dalam situasi di mana pelaku kekerasan seksual adalah anggota keluarga, perlindungan yang seharusnya diberikan justru menjadi sumber ancaman. Dalam Putusan 344/Pid.Sus/2023/PN.Bdg, terdakwa melakukan tindak pidana persetubuhan kepada 2 anak sambung nya. Namun putusan tersebut hanya fokus dalam memberikan sanksi pidana kepada terdakwa tanpa memperhatikan pertanggungjawaban terdakwa terhadap anak korban yang mengalami kerugian akibat adanya tindak pidana persetubuhan yang dilakukan oleh terdakwa kepada anak sambungnya. Berdasarkan hal tersebut penulis menemukan dua permasalahan, yaitu : 1) Bagaimana sistem pertanggungjawaban pidana yang harus diterapkan kepada pelaku sebagai ayah sambung di dalam perkara persetubuhan? 2) Bagaimana penyelesaian permasalahan pertanggungjawaban pidana pelaku persetubuhan terhadap anak sambung dalam perspektif perlindungan anak?. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yang kemudian di analisis berdasarkan data sekunder maupun data primer dan dianalisis menggunakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yang diperoleh dengan sumber data sekunder dengan menekankan pada ilmu hukum. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis kualitatif. Hasil dan simpulan dalam penelitian ini adalah bahwa sistem pertanggungjawaban pidana dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak sambung harus diterapkan secara komprehensif, tidak hanya dengan menjatuhi pidana pokok, tetapi juga mengedepankan perlindungan dan pemulihan terhadap korban. Sistem hukum seharusnya mengedepankan prinsip keadilan substantif, perlindungan anak, dan pemulihan menyeluruh bagi korban melalui mekanisme restitusi, rehabilitasi, dan pidana tambahan. Hal ini penting untuk memastikan kepastian hukum sekaligus menjamin hak-hak anak yang menjadi korban terlindungi secara maksimal. Kata Kunci : Pertanggungjawaban Pidana, Persetubuhan, Perlindungan Anak

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2025
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 24 Oct 2025 07:47
Last Modified: 24 Oct 2025 07:47
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/81597

Actions (login required)

View Item View Item