DISORIENTASI SEKSUAL SEBAGAI ALASAN PEMBATALAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN

Diesya Nur Anisya, Diesya Nur Anisya (2025) DISORIENTASI SEKSUAL SEBAGAI ALASAN PEMBATALAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img] Text
A. COVER.pdf

Download (116kB)
[img] Text
H. BAB I.pdf

Download (419kB)
[img] Text
I. BAB II.pdf

Download (258kB)
[img] Text
J. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (389kB)
[img] Text
K. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (170kB)
[img] Text
L. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (124kB)
[img] Text
M. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (170kB)

Abstract

Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun, dalam praktiknya, terdapat kasus di mana salah satu pihak, khususnya suami, memiliki orientasi seksual yang tidak sesuai dengan kodrat perkawinan, yaitu penyimpangan orientasi seksual (homoseksualitas) yang termasuk ke dalam bagian LGBT. Hal ini menimbulkan pertanyaan hukum terkait keabsahan dan keberlanjutan suatu perkawinan, yaitu (1) Bagaimana pengaturan hukum pembatalan perkawinan yang diakibatkan oleh disorientasi seksual; (2) Bagaimana perlindungan hukum terhadap para pihak yang beritikad baik; (3) Bagaimana solusi yang adil akibat adanya pembatalan perkawinan yang diakibatkan oleh disorientasi seksual. Penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian deskriptif analitis untuk memperoleh data yang mendalam dan terperinci guna menunjang pemecahan masalah yang diteliti. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan kasus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu pertama melalui studi kepustakaan yang mengacu pada sumber-sumber hukum primer, sekunder, dan tersier. Tahapan berikutnya adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara. Proses ini didukung oleh penggunaan alat tulis serta perangkat elektronik yang memadai sebagai sarana untuk mendukung pengumpulan data. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan dianalisis secara yuridis kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pengaturan hukum pembatalan perkawinan akibat disorientasi seksual suami terhadap istri secara eksplisit belum diatur dalam perundang-undangan Indonesia. Namun, disorientasi seksual dapat dijadikan dasar pembatalan jika terbukti sebagai bentuk penipuan, cacat psikis, atau ketidakmampuan menjalankan kewajiban suami istri; (2) Perlindungan hukum bagi pihak yang beritikad baik dalam pembatalan perkawinan bertujuan menjaga hak atas harta, nafkah, dan anak, serta melindungi pihak ketiga yang memperoleh hak sebelum putusan berkekuatan hukum tetap, demi mencegah kerugian dan menjamin keadilan bagi semua pihak; (3) Solusi yang adil dengan menerapkan mekanisme peradilan yang objektif dan berkeadilan, memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk mengemukakan fakta dan bukti secara lengkap, serta memfasilitasi konseling psikologis guna mengurangi dampak emosional dan sosial. Aspek pembagian harta dan kewajiban finansial harus diselesaikan secara adil, mempertimbangkan itikad baik dan kondisi masingmasing pihak. Kata kunci: Pembatalan Perkawinan, Orientasi Seksual, LGBT, Perkawinan

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2025
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 23 Oct 2025 04:46
Last Modified: 23 Oct 2025 04:46
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/81583

Actions (login required)

View Item View Item