Randy Raynaldo (2025) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN ARISAN LELANG ONLINE AKIBAT SULITNYA MENDAPATKAN MEMBER BARU DI TINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA. Thesis(S2) thesis, PASCASARJANA UNPAS.
![]() |
Text
238040055_Randy Raynaldo_Jurnal.docx Download (45kB) |
Abstract
Arisan merupakan kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya. Arisan masuk dalam kategori perjanjian tak bernama, berdasarkan hal tersebut maka dalam melakukan arisan perlu dilihat syarat-syarat yang terdapat dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Perjanjian tak bernama merupakan perjanjian-perjanjian yang tidak diatur dalam KUHPerdata ataupun peraturan perundang-undangan lainnya, akan tetapi perjanjian tersebut timbul, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang didasarkan pada asas kebebasan berkontrak yang menyatakan setiap orang bebas mengadakan perjanjian dengan siapapun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian yang secara deskriptif analitis, yaitu prosedur pemecahan masalah terhadap Perlindungan Hukum Terhadap Korban Arisan Lelang Online Akibat Sulitnya Mendapatkan Member Baru di Tinjau dari Perspektif Hukum Perdata. Metode pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif dengan mengidentifikasi konsep dan asas-asas hukum yang digunakan. Tahapan penelitian dalam penelitian ini terdiri dari penelitian kepustakaan untuk mendapatkan bahan hukum primer, sekunder dan tersier dan penelitian lapangan sebagai pelengkap bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Alat pengumpulan data terdiri dari pengumpulan data kepustakaan dan lapangan yang dilakukan dengan wawancara, serta analisis yang digunakan yaitu secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan arisan lelang online yang bergantung pada perekrutan anggota baru menimbulkan risiko hukum signifikan, khususnya akibat lemahnya dasar perjanjian yang sering kali hanya bersifat lisan dan tanpa bukti tertulis. Kondisi ini meningkatkan potensi wanprestasi dan pelanggaran hak-hak peserta. Dalam perspektif hukum perdata, perlindungan terhadap korban arisan lelang online dapat dilakukan meskipun belum ada pengaturan secara eksplisit, melalui asas-asas umum perjanjian, ketentuan KUHPerdata, UU ITE, dan regulasi OJK. Perlindungan ini dapat bersifat preventif dan represif, termasuk melalui peran Satgas Waspada Investasi. Tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh korban mencakup penyelesaian secara nonlitigasi seperti mediasi dan negosiasi, serta litigasi melalui mekanisme gugatan sederhana atau gugatan perdata biasa, tergantung pada besaran kerugian. Dengan pendekatan ini, hukum perdata memberikan landasan penting bagi pemulihan hak-hak korban secara proporsional dan berkeadilan. Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Arisan, Online.
Item Type: | Thesis (Thesis(S2)) |
---|---|
Divisions: | Pascasarjana > S2-Ilmu Hukum 2025 |
Depositing User: | Mr soeryana soeryana |
Date Deposited: | 17 Oct 2025 02:38 |
Last Modified: | 17 Oct 2025 02:52 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/81528 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |