Pertiwi, Amanda Putri (2025) ANALISIS SANCTION PARADOX DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP KETAHANAN PROGRAM NUKLIR KOREA UTARA. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (248kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (33kB) |
![]() |
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (108kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (126kB) |
![]() |
Text
KATA PENGANTAR.pdf Download (118kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (238kB) |
![]() |
Text
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (411kB) |
![]() |
Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (640kB) |
Abstract
Korea Utara, sebagai negara dengan sejarah panjang pengembangan nuklir, menghadapi berbagai sanksi ekonomi dan diplomasi koersif dari Amerika Serikat serta Dewan Keamanan PBB. Namun, program nuklirnya tetap berlanjut bahkan semakin berkembang. Fenomena ini dikenal sebagai sanction paradox, yaitu ketika kebijakan sanksi yang dimaksudkan untuk melemahkan justru memperkuat ketahanan negara target. Dalam konteks ini, penelitian ini mengkaji bagaimana kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Korea Utara, khususnya pada masa pemerintahan Donald Trump (2016–2021), memunculkan dinamika paradoksal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kebijakan sanksi Amerika Serikat, menelaah strategi adaptasi Korea Utara dalam menghadapi tekanan eksternal, serta menjelaskan bagaimana faktor ideologi dan dukungan mitra internasional memperkuat resiliensi program nuklir Korea Utara. Untuk itu, digunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur dan analisis kebijakan luar negeri dengan kerangka teori Coercion Game dari Daniel Drezner, konsep diplomasi koersif, serta strategi counter-sanctions. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kebijakan maximum pressure and engagement meningkatkan intensitas tekanan ekonomi dan diplomatik, Korea Utara tetap mampu bertahan melalui ideologi Juche, strategi counter-sanctions yang memungkinkan diversifikasi perdagangan dan penghindaran sanksi, serta dukungan politik dan ekonomi dari China dan Rusia. Temuan ini menegaskan terbentuknya sanction paradox, ketika sanksi yang ditujukan untuk melemahkan justru memperkuat resiliensi dan agresivitas Korea Utara, sekaligus menyoroti keterbatasan efektivitas sanksi internasional serta pentingnya mempertimbangkan faktor domestik, geopolitik, dan dukungan eksternal dalam merancang strategi diplomasi global terhadap isu nuklir. Kata kunci: Sanction Paradox, Diplomasi Koersif, Korea Utara, Sanksi Ekonomi, Nuklir, Amerika Serikat, Coercion Game.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2025 |
Depositing User: | Drs Iwan Ridwan |
Date Deposited: | 02 Oct 2025 03:04 |
Last Modified: | 02 Oct 2025 03:04 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/78814 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |