Halim Gunawan Saputra, 194030057 and Dr. Endang Rostiana.SE.,MT, Pembimbing (2025) ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN, DAN TINGKAT EFISIENSI TEKNIS USAHA TANI KENTANG: STUDI KASUS DESA GUNUNG LABU, KECAMATAN KAYU ARO BARAT, KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI. Skripsi(S1) thesis, Universitas Pasundan Bandung.
![]() |
Text
Cover.pdf Download (107kB) |
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (169kB) |
![]() |
Text
Bab 1 .pdf Download (303kB) |
![]() |
Text
Bab 2 .pdf Download (596kB) |
![]() |
Text
Bab 3 .pdf Download (398kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (233kB) |
Abstract
ABSTRAK Sektor pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai penyumbang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi juga sebagai penyedia lapangan kerja. Salah satu komoditas unggulan hortikultura adalah kentang (Solanum tuberosum), yang menjadi sumber pangan strategis. Kabupaten Kerinci, khususnya Desa Gunung Labu di Kecamatan Kayu Aro Barat, merupakan sentra utama produksi kentang di Provinsi Jambi, dengan kontribusi produksi mencapai 54,90% dari total produksi kabupaten. Namun, meskipun memiliki potensi besar, petani masih menghadapi berbagai kendala seperti fluktuasi harga, keterbatasan akses bibit unggul, rendahnya penggunaan mesin, serta efisiensi teknis yang belum optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, pendapatan, serta tingkat efisiensi teknis usaha tani kentang di Desa Gunung Labu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas petani berada pada usia produktif (26–60 tahun) dengan tingkat pendidikan menengah, serta pengalaman bertani lebih dari 10 tahun. Rata-rata luas lahan yang dikelola mencapai 20 andong, namun penggunaan benih unggul dan mesin masih terbatas. Biaya produksi rata-rata sebesar Rp 80.051.200 per panen menghasilkan pendapatan Rp 180.000.000 dengan keuntungan Rp 99.948.800, di mana penerimaan marginal lebih besar daripada biaya marginal, sehingga usaha tani kentang tetap menguntungkan. Rata-rata produktivitas tercatat 25 ton/ha, masih di bawah potensi maksimal 35–40 ton/ha. Dari aspek efisiensi teknis, sebagian besar petani (83,48%) sudah berada pada kategori efisien dengan ratarata nilai 0,89, meskipun masih terdapat variasi antar petani. Faktor pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap efisiensi teknis, sementara umur, pengalaman, luas lahan, dan jenis tanah tidak menunjukkan pengaruh berarti. Secara keseluruhan, usaha tani kentang di Desa Gunung Labu layak untuk dikembangkan karena mampu memberikan keuntungan yang tinggi, namun peningkatan efisiensi teknis, penerapan teknologi, dan optimalisasi input produksi diperlukan agar produktivitas dan pendapatan petani dapat lebih maksimal serta mendukung pembangunan ekonomi daerah. Kata kunci: biaya produksi, pendapatan usaha tani, efisiensi teknis, produktivitas kentang, faktor produksi, Desa Gunung Labu, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Studi Pembangunan 2019 |
Depositing User: | Mr FEB-Parid - |
Date Deposited: | 01 Oct 2025 07:09 |
Last Modified: | 01 Oct 2025 07:10 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/78773 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |