Briyan, Mochamad (2025) SEKURITISASI TERORISME DI FILIPINA STUDI KASUS KETERLIBATAN KELOMPOK MAUTE DENGAN JARINGAN ISIS. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.
![]() |
Text
KATA PENGANTAR repo.pdf Download (92kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA repo.pdf Download (176kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI repo.docx Download (19kB) |
![]() |
Text
Cover Skripsi repo.pdf Download (18kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK indo, inggris, dan sunda repo.pdf Download (90kB) |
![]() |
Text
LEMBAR PENGESAHAN repo.pdf Download (31kB) |
![]() |
Text
BAB I repo.pdf Download (293kB) |
![]() |
Text
BAB II repo.pdf Download (310kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses sekuritisasi yang dilakukan oleh pemerintah Filipina terhadap kelompok Maute dalam konteks konflik Marawi tahun 2017. Kelompok Maute merupakan entitas bersenjata yang awalnya muncul sebagai gerakan separatis lokal di Filipina Selatan, namun kemudian berafiliasi dengan jaringan terorisme global ISIS. Peristiwa pengepungan Marawi menjadi titik krisis yang dimanfaatkan negara untuk membingkai kelompok ini sebagai ancaman eksistensial terhadap kedaulatan nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus dan teknik analisis wacana kritis. Kerangka teoritis yang digunakan adalah teori sekuritisasi sosiologis Thierry Balzacq yang menekankan tiga dimensi utama dalam proses sekuritisasi: political agency (aktor politik), audience (audiens), dan context (konteks sosial-politik). Data dikumpulkan melalui studi literatur terhadap dokumen resmi, pemberitaan media, artikel jurnal akademik, serta laporan organisasi internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Filipina membangun narasi ancaman melalui pidato presiden, kebijakan darurat militer, serta pengesahan Undang- Undang Anti-Terorisme. Proses ini diperkuat oleh media dan simbol-simbol visual yang mengasosiasikan kelompok Maute dengan ISIS. Respons audiens, baik domestik maupun internasional, cenderung mendukung narasi tersebut, meskipun terdapat penolakan dari komunitas Muslim lokal. Keberhasilan sekuritisasi juga dipengaruhi oleh konteks historis marginalisasi Muslim di Mindanao yang memudahkan penerimaan narasi ancaman di tingkat nasional. Penelitian ini menegaskan bahwa sekuritisasi bukan hanya tindakan politik, tetapi juga konstruksi sosial yang bergantung pada legitimasi simbolik, konteks historis, dan penerimaan publik. Studi ini diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang bagaimana negara membingkai isu separatisme dan terorisme dalam kerangka keamanan non-tradisional. Kata Kunci: Sekuritisasi, Kelompok Maute, Filipina, ISIS, Thierry Balzacq.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2025 |
Depositing User: | Drs Iwan Ridwan |
Date Deposited: | 26 Sep 2025 06:27 |
Last Modified: | 26 Sep 2025 06:27 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/78599 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |