Azis, Defrizal Abdul (2025) ASEAN POLITICAL SECURITY COMMUNITY (APSC) SEBAGAI FORUM KERJA SAMA REGIONAL MEMBANGUN SHARED NORMS DALAM MENANGANI ANCAMAN TERORISME DI ASIA- TENGGARA. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.
![]() |
Text
Daftar_Pustaka.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK_3_BAHASA.pdf Download (686kB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (229kB) |
![]() |
Text
Kata_Pengantar.pdf Download (683kB) |
![]() |
Text
Daftar_Isi.pdf Download (375kB) |
![]() |
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (229kB) |
![]() |
Text
BAB_1.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
BAB_2.pdf Download (2MB) |
Abstract
ASEAN Political-Security Community (APSC) merupakan salah satu upaya ASEAN dalam menciptakan kawasan yang aman, damai, dan bebas dari konflik melalui kerja sama di bidang politik dan keamanan. Peristiwa 9/11 menjadi momentum yang memicu perhatian dunia terhadap ancaman terorisme, yang berdampak buruk bagi masyarakat global. Kawasan Asia Tenggara dinilai strategis bagi kelompok teror karena keberadaan sel-sel tidur yang tersebar di berbagai wilayah, sehingga memungkinkan terjadinya serangan tersembunyi. Penelitian ini menggunakan konsep shared norms atau kesepahaman bersama antar negara sebagai dasar dalam merespons ancaman terorisme, guna mempermudah koordinasi dalam tindakan pencegahan dan penanggulangan. Prinsip “ASEAN Way” menjadi landasan pendekatan komprehensif yang memungkinkan terciptanya kerja sama di antara negara anggota. Dengan metode analisis deskriptif kualitatif, penelitian ini menelaah bagaimana APSC berusaha membangun kesepahaman kolektif dalam menghadapi terorisme serta hambatan yang muncul dalam proses implementasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa APSC berperan penting dalam menangani isu keamanan seperti terorisme dan konflik internal melalui kerja sama regional, meski masih dihadapkan pada tantangan kapasitas negara anggota, kompleksitas ancaman, dan lemahnya mekanisme penegakan. Prinsip non- intervensi yang menjadi ciri khas ASEAN sekaligus menjadi hambatan dalam merespons krisis seperti di Myanmar. Di tengah dinamika global dan pengaruh kekuatan besar seperti AS dan China, ASEAN dituntut untuk lebih adaptif, termasuk mereformasi prinsip non-intervensi agar tetap relevan dan responsif. Selain itu, pemberdayaan generasi muda melalui pemahaman sejarah dan pembentukan karakter menjadi fondasi penting dalam mewujudkan komunitas politik-keamanan ASEAN yang kuat dan berkelanjutan. Kata Kunci: APSC, ACCT, Shared Norms, ASEAN, Terorisme, Non-intervensi, Kontra-terorisme
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2025 |
Depositing User: | Drs Iwan Ridwan |
Date Deposited: | 01 Sep 2025 01:44 |
Last Modified: | 01 Sep 2025 01:44 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/77861 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |