ALIANSI ANTI-IRAN PASCA PERJANJIAN ABRAHAM: FAKTOR PEMICU NORMALISASI IRAN-ARAB SAUDI PADA TAHUN 2023

Rahman, Wicky Amalfi (2025) ALIANSI ANTI-IRAN PASCA PERJANJIAN ABRAHAM: FAKTOR PEMICU NORMALISASI IRAN-ARAB SAUDI PADA TAHUN 2023. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img] Text
Abstrak.pdf

Download (315kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (190kB)
[img] Text
Cover.pdf

Download (200kB)
[img] Text
Kata Pengantar.pdf

Download (228kB)
[img] Text
Referensi.pdf

Download (351kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (345kB)
[img] Text
Bab 2.pdf

Download (407kB)
[img] Text
Bab 1.pdf

Download (476kB)

Abstract

Terbentuknya aliansi anti-Iran dalam bentuk quasi-alliance antara Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Israel yang disponsori oleh Amerika Serikat pasca Perjanjian Abraham telah mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah. Iran memandang aliansi ini sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasional, pengaruh, dan kepentingan regionalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ancaman aliansi anti-Iran yang terbentuk pasca Perjanjian Abraham tahun 2020 melatarbelakangi keputusan Iran untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berbasis kajian kepustakaan dari sumber data sekunder. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori balance of threat yang dikemukakan oleh Stephen M. Walt. Dengan menggunakan teori balance of threat, peneliti menyoroti bagaimana akumulasi kekuatan agregat (aggregate power), kedekatan geografis (proximity), kapabilitas ofensif (offensive capability), dan niatan ofensif (offensive intention) aliansi anti-Iran telah menciptakan ancaman yang nyata bagi Iran. Menghadapi ancaman ini, Iran kemudian mempertahankan aliansinya dengan Poros Perlawanan, meningkatkan hubungan dengan negara-negara yang kritis terhadap Israel, dan memperkuat kerja sama dengan Tiongkok dan Rusia. Kemudian, sejak tahun 2021 Iran juga menjajaki normalisasi hubungan dengan Arab Saudi hingga terealisasikan pada tahun 2023. Upaya normalisasi hubungan ini bertujuan untuk mencegah Arab Saudi menjadi kandidat rencana ekspansi Perjanjian Abraham dan melemahkan solidaritas aliansi anti-Iran. Pada bagian akhir ditemukan bahwa dalam jangka pendek, keputusan Iran melakukan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi belum berhasil meminimalisir potensi terwujudnya normalisasi hubungan Israel- Saudi, namun berhasil melemahkan aliansi anti-Iran, dengan membuat Uni Emirat Arab dan Bahrain mengikuti langkah serupa untuk mendekati Iran. Kata Kunci: Timur Tengah, Perjanjian Abraham, Aliansi anti-Iran, Balance of Threat, Normalisasi Iran-Saudi.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2025
Depositing User: Drs Iwan Ridwan
Date Deposited: 25 Jun 2025 06:19
Last Modified: 25 Jun 2025 06:19
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/76956

Actions (login required)

View Item View Item