Syarifah, Umi (2025) ANALISIS PENGGUNAAN DIFTONG DALAM ANTOLOGI PUISI “JEJAK LUKA DI DALAM JIWA” KARYA LINTAS MEDIA PUSTAKA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS KEARIFAN LOKAL BERDASARKAN KURIKULUM MERDEKA. Thesis(S2) thesis, UNIVERSITAS PASUNDAN.
![]() |
Text
JURNAL Tesis Umi Syarifah.docx Download (40kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan diftong dan menelaah potensi penggunaannya yang terkandung dalam buku antologi puisi yang diterbitkan oleh Lintas Media Pustaka sebagai alternatif bahan ajar sastra dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Kajian dilakukan terhadap 82 puisi karya penulis terpilih lomba menulis puisi nasional dari berbagai wilayah di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan stilistika dan semiotik untuk menganalisis bentuk, makna, dan fungsi diftong dalam konteks puisi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kurang lebih terdapat 282 kata yang menggunakan diftong. Berdasarkan hasil analisis fonologis, diftong yang digunakan tergolong sebagai diftong sejati (gabungan vokal yang membentuk satu bunyi dalam satu suku kata), sesuai dengan klasifikasi dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Secara keseluruhan, jumlah kemunculan diftong didominasi diftong ai dan au. Frekuensi ini menunjukkan bahwa diftong merupakan bagian penting dalam struktur bunyi puisi-puisi di dalamnya. Ditemukan variasi yang signifikan dalam penggunaan diftong antara puisi satu dengan lainnya. Beberapa puisi sangat kaya diftong, sedangkan lainnya mengandung sedikit atau bahkan tanpa diftong, tergantung pada gaya dan tema masing-masing penyair. Fungsi utama diftong dalam puisi ini adalah sebagai perangkat stilistika. Diftong berfungsi memperindah bunyi, membentuk rima internal, memperkuat aliterasi dan asonansi, serta menambah kedalaman emosi dan nuansa estetika dalam larik-larik puisi. Dalam konteks puisi, diftong digunakan secara kontekstual untuk membentuk suasana, menekankan kata kunci emosional, atau menciptakan kesan musikalitas. Kehadiran diftong sering dikaitkan dengan kata-kata bermuatan emosi seperti kesedihan, kerinduan, atau keteguhan. Diftong mempengaruhi makna secara implisit melalui aspek bunyi. Keberadaan diftong dapat memperkuat intensitas makna kata, menambah kedalaman persepsi pembaca, serta menciptakan asosiasi tertentu yang memperkaya interpretasi makna puisi secara keseluruhan. Dibandingkan dengan beberapa antologi puisi kontemporer lainnya, antologi Jejak Luka di dalam Jiwa menampilkan kecenderungan penggunaan diftong yang lebih konsisten dan intensif. Hal ini menunjukkan ciri khas gaya kepenyairan dan pemilihan diksi berbasis lokalitas serta kepekaan bunyi. Secara statistik, distribusi diftong menunjukkan pola yang tidak merata tetapi cenderung tinggi pada puisi-puisi bertema emosi kuat. Diftong ai muncul paling dominan, diikuti oleh au, sementara oi relatif jarang digunakan. Diftong dalam antologi ini memiliki nilai semiotik sebagai penanda ekspresi batin, ketegangan emosional, dan identitas budaya. Dalam semiotik puisi, diftong dapat dilihat sebagai tanda bunyi yang memicu respons interpretatif tertentu pada pembaca. Hasil analisis ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sastra di sekolah sebagai alternatif bahan ajar berbasis kearifan lokal. Diftong yang terintegrasi dalam puisi-puisi dengan latar budaya lokal dapat digunakan untuk mengajarkan unsur bunyi, makna, dan nilai-nilai budaya kepada siswa dengan pendekatan kontekstual dan komunikatif. Dalam konteks Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis konteks dan budaya, puisi-puisi yang dianalisis dapat dijadikan sebagai bahan ajar alternatif yang mengintegrasikan aspek kebahasaan, sastra, dan nilai lokal. Siswa dapat diarahkan untuk mengeksplorasi kekayaan bunyi bahasa Indonesia melalui diftong sekaligus memahami makna budaya yang tersirat dalam puisi. Dengan demikian, pembelajaran sastra tidak hanya menjadi sarana apresiasi estetika, tetapi juga media pelestarian kearifan lokal yang kontekstual dan bermakna. Kata Kunci: diftong, puisi, stilistika, semiotik, Kurikulum Merdeka, bahan ajar sastra, fonologi, kearifan lokal, estetika bunyi, analisis kontekstual
Item Type: | Thesis (Thesis(S2)) |
---|---|
Subjects: | RESEARCH REPORT |
Divisions: | Pascasarjana > S2-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2025 |
Depositing User: | Mr soeryana soeryana |
Date Deposited: | 15 May 2025 02:31 |
Last Modified: | 15 May 2025 02:31 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/75282 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |