HARYANTI, TUTI (2025) STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITAS ORGANISASI BALAI LATIHAN KERJA KOMUNITAS KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN (Studi Kasus di Balai Latihan Kerja Komunitas Inkubator di Kabupaten Garut). Disertasi(S3) thesis, UNIVERSITAS PASUNDAN.
![]() |
Text
Tec Empresarial_Tuti Haryanti_31032025TBP.pdf Download (211kB) |
![]() |
Text
Rev. 07. TERTUTUP 21 April.docx Download (1MB) |
Abstract
Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK-K) di Kabupaten Garut merupakan salah satu program strategis pemerintah dalam meningkatkan keterampilan kerja masyarakat sekaligus mendukung pengembangan ekonomi lokal. Pada pelaksanaanya terdapat permasalahan yaitu dari level sistem kebijakan yaitu belum terintegrasinya program BLK-K inkubator wirausaha oleh pemerintah. Pada level kelembagaan di BLK-K terkendala kebijakan pemilik yayasan atau pondok pesantren yang menaungi BLK-K yang belum sinkron dengan tujuan pendirian BLK-K, termasuk tugas dan fungsinya, sebagaimana telah dirumuskan oleh pemerintah. Level individu yang dimiliki oleh BLK-K untuk menjalankan tugasnya juga masih terbatas dari jumlah maupun kualitas. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengelolaan BLK-K pendampingan wirausaha di Kabupaten Garut, menganalisis hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengelolaan BLK-K pendampingan wirausaha di Kabupaten Garut dan merancang strategi pengembangan kapasitas BLK-K pendampingan wirausaha di Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengamati strategi pengembangan kapasitas BLK-K inkubator wirausaha di Kabupaten Garut. Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan kapasitas BLK-K pendampingan wirausaha di Kabupaten Garut pada tingkat sistem, BLK-K menekankan pentingnya penyusunan prosedur kerja yang jelas dan pembagian tugas yang terstruktur. Di tingkat kelembagaan, penataan struktur organisasi dan proses pengambilan keputusan menjadi kunci untuk memastikan efektivitas program. Peningkatan kualitas individu melalui pelatihan bagi pengelola dan instruktur juga menjadi prioritas, sehingga mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan program dengan baik. Terdapat hambatan signifikan yang dihadapi, yaitu, kurangnya pemahaman staf terhadap prosedur operasional standar, hambatan pada perubahan regulasi yang memaksa BLK-K untuk menyesuaikan prosedur kerja secara berkala, kurangnya fasilitas dan peralatan yang memadai, serta rendahnya motivasi peserta dan perbedaan latar belakang pendidikan. Strategi pengembangan kapasitas BLK-K dalam pendampingan wirausaha meliputi peningkatan kurikulum pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar dan penyediaan program pelatihan yang terintegrasi dan aplikatif. Membangun kemitraan dengan sektor industri dan pemerintah daerah untuk memastikan lulusan pelatihan dapat diserap oleh pasar kerja. Pemberian pelatihan berbasis proyek dan pengembangan soft skills peserta, dengan harapan dapat meningkatkan daya saing mereka. Kata Kunci: Kapasitas organisasi, Balai Latihan Kerja, Pendampingan.
Item Type: | Thesis (Disertasi(S3)) |
---|---|
Subjects: | RESEARCH REPORT |
Divisions: | Pascasarjana > S3-Ilmu Sosial 2025 |
Depositing User: | Mr soeryana soeryana |
Date Deposited: | 29 Apr 2025 02:32 |
Last Modified: | 29 Apr 2025 02:32 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/75214 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |