ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN PROSES PRODUKSI CELANA TRAINING WANITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (STUDI KASUS : PT. SANSAN SAUDARATEX JAYA)

Asyhar, Dini Zhillan Tsaniya and Kurniasih, Dedeh and SUMERLI, CHEVY HERLI (2024) ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN PROSES PRODUKSI CELANA TRAINING WANITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (STUDI KASUS : PT. SANSAN SAUDARATEX JAYA). Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.

[img]
Preview
Text
Dini Zhillan_193010145_Teknik Industri.pdf

Download (585kB) | Preview
Official URL: http://repository.unpas.ac.id/

Abstract

Pengendalian kualitas pada industri garmen sangat diperlukan termasuk pada produksi celana training wanita. Proses produksi celana training wanita pada PT. Sansan Saudaratex Jaya menghasilkan top 3 defect cukup besar, yaitu defect untrimmed threads, defect unjoin, dan defect pleated. Dalam proses analisa pada top 3 defect menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Sebelum melakukan analisa pada top 3 defect, perlu dilakukan perhitungan batas kendali terjadinya defect pada produk celana training wanita. Perhitungan tersebut menggunakan peta kendali p, dengan hasil yang menunjukkan defect hampir mendekati batas atas pada bulan Mei. Selanjutnya, menghitung Capability Potential (Cp) yang diperoleh sebesar 0,42, maka Cp < 2 artinya proses berada di luar batas spesifikasi. Lalu, Capability (Cpk) index menghasilkan nilai min (0,36) or (0,48), maka 0 < Cpk < 1,5 artinya menunjukkan akurasi dari presisi proses produksi yang rendah. Dalam melakukan analisis top 3 defect menggunakan fishbone diagram berfokus pada faktor mesin dan manusia. Sehingga, penyebab terjadinya defect dapat diketahui secara rinci. Lalu, analisa dengan menggunakan FMEA dilakukan dengan memberikan rating sesuai tingkat severity, occurrence, dan detection. Sehingga menghasilkan nilai RPN pada top 3 defect secara berurutan, yaitu defect unjoin 48, defect pleated 28, dan untrimmed threads 16. Sebagai defect tertinggi, defect unjoin terjadi pada saat operasi obras gabung inseam menggunakan mesin B4. Sehingga, menjadi prioritas dalam upaya perbaikan, di mana rekomendasi perbaikan berlandaskan pada analisis menggunakan metode kipling (5W + 1H). Usulan perbaikan yang diberikan untuk mesin adalah pemeriksaan dan penyetelan mesin B4 pada proses obras gabungan inseam sebelum digunakan atau dan untuk manusia yaitu peningkatan ergonomi, pemberian waktu istirahat yang cukup, serta melakukan aktivitas ringan apabila muncul tanda-tanda kelelahan pada operator mesin B4 proses operasi obras gabung inseam. Kata Kunci: Defect, Risk Priority Number, Mesin, Manusia

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri 2024
Depositing User: Irwan Kustiawan Kosasih
Date Deposited: 08 Oct 2024 06:05
Last Modified: 08 Oct 2024 06:05
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/72365

Actions (login required)

View Item View Item