PERAN DOKTER AHLI FORENSIK DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERDASARKAN PERSPEKTIF HUKUM ACARA PIDANA

RIARA PUJA ASTUTI, 181000264 (2024) PERAN DOKTER AHLI FORENSIK DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERDASARKAN PERSPEKTIF HUKUM ACARA PIDANA. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img]
Preview
Text
1. COVER.pdf

Download (93kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB 1.pdf

Download (174kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB 2.pdf

Download (207kB) | Preview
[img] Text
8. BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (66kB)
[img] Text
9. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (115kB)
[img] Text
10. BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (23kB)
[img]
Preview
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (162kB) | Preview

Abstract

Pembunuhan adalah perampasan hak untuk hidup yang dilakukan oleh orang lain. Karena sifat perbuatannya yang bertentangan dengan keadilan, maka orang yang melakukan pembunuhan pasti akan dimintakan pertanggungjawaban atas perbuatannya itu secara hukum. Tentunya ada berbagai tahapan untuk menngungkap kasus tindak pidana pembunuhan yaitu harus dilakukan pembuktian secara ilmiah diantaranya melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara sesuai dengan Hukum Acara Pidana yang berlaku. Sebelum dilaksanakannya pemeriksaan luar harus dimulai terlebih dahulu dengan mengidentifikasi mayat bahwa mayat yang akan diperiksa betul-betul mayat yang dimaksudkan dalam surat permintaan Visum et Repertum yang diminta oleh penyidik Kepolisian. Di dalam dunia peradilan, pembuktian adalah proses terpenting dalam persidangan. Ia berisikan ketentuan-ketentuan mengenai pedoman tentang tata cara yang dibenarkan undang-undang untuk membuktikan kesalahan yang didakwakan kepada terdakwa. Alat bukti yang sah adalah: a. Keterangan Saksi; b. Keterangan Ahli; c. Surat; d. Petunjuk; dan e. Keterangan Terdakwa. Ilmu kedokteran forensik dapat membantu aparat penegak hukum untuk mengungkap korban dari perbuatan tindak pidana pembunuhan dengan melakukan identifikasi dan pemeriksaan jenazah untuk menemukan identitas dan sebab-sebab kematian pada korban tindak pidana pembunuhan. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian yuridis normatif guna menemukan identitas korban sekaligus pelakunya maka peran autopsi forensik dilaksanakan dalam bentuk identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang. Studi kepustakaan pun dilakukan guna tersusunnya penelitian ini. Salah satu yang penulis pakai adalah Buku yang bekaitan dengan ilmu hukum dan peran forensik untuk mengungkap dan pembuktian tindak pidana pembunuhan. Kepustakaan yang berkaitan dengan tindak pidana pembunuhan dan kejahatan terhadap tubuh atau nyawa, serta KUHP dan KUHAP, diantaranya Pasal 184 KUHAP, Pasal 186 KUHAP, Pasal 187 KUHAP, Pasal 198 KUHAP. Kesimpulan dari penelitian ini garis besarnya adalah bahwa tahap awal dimulainya penyidikan didahului dengan adanya penyelidikan yang nantinya berguna mengungkap apakah peristiwa yang terjadi merupakan tindak pidana atau bukan, setelah dipastikan bahwa peristiwa tersebut benar merupakan suatu tindak pidana, maka bukti permulaan (hasil Visum et Repertum) yang didapatkan pada tahap peyelidikan diserahkan kepada penyidik untuk melanjutkan tahap selanjutnya. Ilmu kedokteran forensik banyak memberikan bantuannya dalam hal penanganan terhadap tindakan kriminal dan pelanggaran hukum di Indonesia. Kata kunci : dokter forensik, pembuktian, pembunuhan, hukum acara pidana

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2024
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 04 Oct 2024 01:57
Last Modified: 04 Oct 2024 01:57
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/72001

Actions (login required)

View Item View Item