AULIA FEBRIYANTI, 181000321 (2024) PENERAPAN ASAS ACTORI INCUMBIT PROBATIO DALAM PEMERIKSAAN ALAT BUKTI SURAT PERJANJIAN JUAL BELI DI BAWAH TANGAN DALAM PERSIDANGAN DIHUBUNGKAN DENGAN PASAL 163 HERZIENE INLANDSCH REGLEMENT. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.
|
Text
A.Cover.pdf Download (38kB) | Preview |
|
|
Text
F. BAB I.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text
G. BAB II.pdf Download (50kB) | Preview |
|
Text
H. BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (116kB) |
||
Text
I. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (118kB) |
||
Text
J. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (127kB) |
||
Text
K.BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (31kB) |
||
|
Text
O. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (157kB) | Preview |
Abstract
Jual beli tanah menurut ketentuan harus dibuat melalui akta otentik, yakni akta yang dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) sebagaimana diperintahkan secara eksplisit di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Namun, dalam prakteknya masih banyak terjadi jual beli tanah yang tidak dilakukan dihadapan PPAT, melainkan melalui surat atau perjanjian jual beli di bawah tangan. Salah satu contohnya adalah transaksi jual beli tanah di bawah tangan yang dilakukan tanpa adanya AJB sebagai akta otentik yang dibuat dihadapan PPAT sebagaimana menjadi permasalahan hukum. Identifikasi fakta hukum dalam studi kasus ini adalah, bagaimana penerapan asas Actori Incumbit Probatio dalam surat perjanjian jual beli di bawah tangan dalam persidangan dihubungkan dengan Pasal 163 HIR?, bagaimana peralihan hak atas tanah melalui perjanjian jual beli di bawah tangan dikaitkan dengan Putusan Pengadilan No. 252/Pdt.G/2020/PN.Blb?, serta bagaimana solusi penerapan asas Actori Incumbit Probatio dalam pengesahan jual beli di bawah tangan pada Putusan No. 252/Pdt.G/2020/PN.Blb? Alat analisis yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini adalah dengan cara melakukan penafsiran hukum atau interpretasi hukum. Interpretasi atau penafsiran merupakan metode penelitian hukum yang menjelaskan mengenai teks Undang-Undang agar selaras dengan peristiwa tertentu. Penafsiran atau interpretasi yang digunakan adalah interpretasi gramatikal dan interpretasi sistematis. Interpretasi gramatikal adalah menafsirkan kata-kata dalam undang-undang sesuai kaidah bahasa dan kaidah hukum tata bahasa, sedangkan interpretasi sistematis adalah metode yang menafsirkan undang-undang sebagai bagian dari keseluruhan sistem perundang-undangan. Kesimpulan dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dalam perdata, siapa yang mendalilkan, dia yang harus membuktikan (actori incumbit probatio). Asas ini diatur dalam Pasal 163 HIR serta Pasal 1865 KUHPerdata, maka penggugat disini dapat membuktikan bahwa perjanjian jual beli di bawah tangan tersebut adalah sah. Peralihan hak atas tanah, terhadap objek tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata adalah sah, walaupun jual beli tersebut dilakukan dibawah tangan. Serta solusi yang diterapkan dalam permasalahan yang ada, penerapan Asas Actori Incumbit Probatio yaitu siapa yang medalilkan harus dapat membuktikan, jika dikaitkaan dengan pengesahan dalam jual beli di bawah tangan, Penggugat disini telah melegalisisr surat pengikatan jual di bawah tangan tersebut di hadapan Notaris Rima Komariah, S.H., M. Kn. dengan nomor legalisir : 80/2014. Kata Kunci: Jual Beli di Bawah Tangan, Asas Actori Incumbit Probatio, Peralihan Hak.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2024 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 03:07 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 03:07 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/71056 |
Actions (login required)
View Item |