KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MERESPON HAMBATAN PERDAGANGAN MINYAK KELAPA SAWIT KE UNI EROPA

RESTIYANI, RESI (2024) KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MERESPON HAMBATAN PERDAGANGAN MINYAK KELAPA SAWIT KE UNI EROPA. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK_RESI RESTIYANI_192030195.pdf

Download (11kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI_RESIRESTIYANI_192030195.pdf

Download (227kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA_RESI RESTIYANI_192030195.pdf

Download (235kB) | Preview
[img]
Preview
Text
KATA PENGANTAR_RESI RESTIYANI_192030195.pdf

Download (331kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN_RESI RESTIYANI_192030195.pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER_RESI RESTIYANI_192030195.pdf

Download (49kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1_RESI RESTIYANI_192030195.pdf

Download (486kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 2_RESI RESTIYANI_192030195.pdf

Download (189kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis kebijakan industrialisasi dan pembukaan pasar baru yang di keluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk merespon regulasi Renewable Energy Directive (RED) Uni Eropa. Dalam RED menyebutkan bahwa minyak kelapa sawit mendapat diskualifikasi untuk masuk standar pasar Uni Eropa karena dinilai dalam proses produksinya merusak lingkungan dengan deforestasi hutan sehingga tidak sesuai dengan kebijakan Uni Eropa yang tengah gencarnya untuk meminimalisir kerusakan lingkungan yang sejalan dengan isi pembangunan berkelanjutan SDGs yang dikeluarkan oleh PBB. Minyak kelapa sawit mendapat pandangan negatif hingga mendapat black Campaign dari Uni Eropa. Kebijakan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan pembukaan pasar baru juga menjadi strategi Indonesia untuk membuat sektor kelapa sawit bisa diterima kembali dengan membuat white Campaign ditinjau dengan menggunakan teori multi track diplomacy yang mempunyai Sembilan track namun penelitian ini hanya menggunakan empat dari Sembilan track yang tersedia karena peluang untuk dapat diimplementasikan terhadap masalah yang dikaji lebih besar. Penelitian akan menggunakan metode kualitatif dimana metode ini mendukung dalam penerapan teori multi track diplomasi yang diharapkan memberikan solusi dari permasalahan yang diangkat dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan. Kata Kunci: Minyak kelapa sawit, kebijakan ISPO, Multi track diplomacy, Renewable Energy Directive (RED).

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2024
Depositing User: Drs Iwan Ridwan
Date Deposited: 01 Oct 2024 06:32
Last Modified: 01 Oct 2024 06:32
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/70967

Actions (login required)

View Item View Item