ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI CIWIDEY

Destianti, Selvia Nur (2024) ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI CIWIDEY. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (162kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (35kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 2.pdf

Download (312kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (133kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (236kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (67kB) | Preview
[img]
Preview
Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (195kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (157kB) | Preview

Abstract

Usaha budidaya jamur tiram merupakan salah satu jenis usaha berbasis bahan pangan yang berfokus pada proses pemeliharaan baglog sampai dengan menghasilkan jamur tiram. Usaha budidaya jamur tiram ini dijadikan sampel pengujian analisis titik impas atau break even point, dikarenakan usaha budidaya jamur tiram ini sering mengalami penurunan pada volume penjualannya dan permasalahanya pemilik usaha belum menerapkan analisis titik impas atau break even point ini. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui titik impas atau break even point pada usaha budidaya jamur tiram. Metode yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pegumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara terstruktur dan observasi nonpartisipan, sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi menganalisis break even point (BEP) dalam rupiah dan unit, margin of safety dan perencanaan laba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan dari tahun 2021-2023 hasil penjualan dan produksi jamur tiram mampu mencapai break even point (titik impas) baik dalam unit (Kg) ataupun rupiah. Usaha budidaya jamur tiram harus menjual produk sebanyak 31.342,69 Kg jamur dengan perencanaan laba sebesar Rp 99.000.000,- untuk mencapai titik impas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan break even point pada usaha budidaya jamur tiram di ciwidey ini terdapat dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Saran yang dapat peneliti berikan adalah pemilik usaha Budidaya Jamur Tiram perlu melakukan pencatatan laporan keuangan yang terpisah antara keuangan perusahaan dan keuangan pribadi, serta menerapkan perhitungan break even point dengan menetapkan target penjualan dan perencanaan laba, dan menjaga kualitas produk. Kata Kunci : Analisis, Manajemen Keuangan, Break Even Point (BEP)

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Administrasi Niaga 2024
Depositing User: Drs Iwan Ridwan
Date Deposited: 28 Sep 2024 06:41
Last Modified: 28 Sep 2024 06:41
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/70833

Actions (login required)

View Item View Item