DIRFAS LAUDZA KUSUMA, 191000281 (2023) KEKUATAN SURAT KUASA UNTUK MENJUAL TERHADAP JAMINAN DEBITUR DI BPR SYARIAH AL-IHSAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.
|
Text
A. COVER.pdf Download (82kB) | Preview |
|
|
Text
F. BAB 1.pdf Download (217kB) | Preview |
|
|
Text
G. BAB 2.pdf Download (240kB) | Preview |
|
Text
H. BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (177kB) |
||
Text
I. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (249kB) |
||
Text
J. BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (155kB) |
||
|
Text
K. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (163kB) | Preview |
Abstract
Tanah sebagai sebuah objek yang dapat dimiliki haknya dapat menimbulkan banyak peristiwa hukum, salah satunya adalah menjadi objek jaminan, sebagai sebuah objek jaminan tanah biasanya diikat oleh hak tanggungan sesuai dengan UndangUndang No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah. Jaminan erat kaitannya dengan kredit, berkaitan dengan ini biasanya tanah dijadikan jaminan terhadap kredit perbankan antara kreditur dengan debitur yang membutuhkan sokongan dana dari bank sesuai dengan kebutuhannya, kredit yang dilakukan dengan jaminan ini seharusnya diikat oleh hak tanngungan tetapi saat ini masih selalu ditemukan jaminan yang disimpan pada bank tidak di daftarkan dengan hak tanggungan melainkan hanya melalu surat kuasa untuk menjual yang bahkan hanya dibuat secara dibawah tangan. Dalam Penulisan ini skripsi ini Peneliti menggunakan metode Yuridis-Kualitatif yang bersifat deskriptif-perspektif, dengan pendekatan yuridis-normatif. Pengupulan data dilakukan melalui sumber terkait, buku-buku, journal serta wawancara terhadap narasumber untuk memecahkan kasus ini. Dalam kasus ini BPR Syariah Al-Ihsan tidak mengikat objek Jaminan dengan Hak Tanggungan Melainkan hanya denga Surat Kuasa menjual yang dibuat secara dibawah tangan, padahal surat kusa jual yang dibuat dibawah tangan dapat menimbulkan permasalahan jika dilain waktu debitur melakukan wanprestasi, masalah yang dihadapi adalah kreditur tidak dapat melakukan eksekusi terhadap objek jamianan karena kreditur tidak memiliki kedudukan yang didahulukan sebagai mana diatur oleh Undang-Undang Hak Tanggungan, maka dari itu seharusnya kreditur untuk menjaga dirinya sendiri serta memberika kepastian hukum atas perjanjian yang dibuat juga bagi debitur maka seharusnya kreditur melakukan pembebanan hak tanggungan terhadap objek yang dijaminkan oleh debitur dengan menerapkan prinsip kehati-hatian perbankan. Kata Kunci: Kredit, Hak Tanggungan, Surat Kuasa
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2024 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 09 Aug 2024 02:59 |
Last Modified: | 09 Aug 2024 02:59 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/69496 |
Actions (login required)
View Item |