FIRLLY ARDANA MAHMUD, 201000096 (2024) PENERAPAN WASIAT WAJIBAH ANAK ANGKAT YANG TIDAK MENDAPAT HARTA WARISAN DARI ORANG TUA ANGKATNYA MENURUT INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 1 TAHUN 1991 TENTANG KOMPILASI HUKUM ISLAM. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.
|
Text
A. COVER.pdf Download (114kB) | Preview |
|
|
Text
G. BAB 1.pdf Download (259kB) | Preview |
|
|
Text
H. BAB 2.pdf Download (233kB) | Preview |
|
Text
I. BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (157kB) |
||
Text
J. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (158kB) |
||
Text
K. BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (130kB) |
||
|
Text
L. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (193kB) | Preview |
Abstract
Mengangkat anak merupakan tindakan memasukan anak yang bukan keturunan biologis ke dalam lingkungan keluarga mereka, membuat ikatan hukum yang sah diantara seorang anak yang diambil sebagai anak angkat danorang tua yang mengadopsinya. Hukum waris adalah hukum yang mengatur peninggalan harta seseorang yang telah meninggal dunia diberikan kepada yang berhak yaitu seperti keluarga dan masyarakat yang lebih berhak. Adapun persoalan yang akan di bahas dalam penelitian ini, yaitu Bagaimana Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam mengatur tentang pemenuhan status hukum anak angkat, Bagaimana penerapan kedudukan hak waris anak angkat dalam pembagian harta warisan menurut intruksi presiden nomor 1 tahun 1991 tentang kompilasi hukum islam, Bagaimana solusi terhadap hak anak angkat dalam pembagian warisan berdasarkan intruksi presiden nomor 1 tahun 1991 tentang kompilasi hukum islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian deskriptif analitis yang mana dengan menggunakan suatu pendekatan yuridid normatif sehingga peneliti mendeskripsikan penelitian ini dengan mengkaji materi pustaka atau data sekunder. Tahap penelitian sendiri menggunakan tahap kepustakaan yang didapatkan dari sumber pustaka atau data sekunder yang dilakukan dengan cara mempelajari data yang sudah ada dari buku,jurnal,peraturan perundang-undangan dan sumber tertulis lainnya yang terkait dengan penelitian yang penulis lakukan terhadap Penerapan Wasiat Wajibah Anak Angkat Yang Tidak Mendapat Harta Warisan Dari Orang Tua Angkatnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam kedudukan Wasiat Wajibah Anak Angkat Yang Tidak Mendapatkan Harta Warisan Dari Orang Tua Angkatnya Menurut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam pentingnya mendefinisikan pengangkatan anak, hal ini karena akan berakibat pada hak-hak anak angkat khususnya mengenai hak waris. Faktor penerapan yang menjadi penyebab anak angkat tidak berhak mendapatkan wasiat wajibah dalam putusan Pengadilan Agama kab.malang adalah perbedaan pendapat hakim dalam memposisikan anak angkat sehingga menyebabkan anak angkat tidak berhak mendapatkan wasiat wajibah karna tidak adanya bukti formil berupa penetapan pengadilan. Contohnya Yurisprudensi Nomor 312 K/AG/2008 yang dalam diktumnya menunjukkan bahwa diperbolehkan menetapkan seseorang sebagai anak angkat dan memberinya harta warisan dalam perkara ini ada koneksitas yang jelas yaitu adanya pengangkatan anak berakibat adanya hak penggugat terhadap objek sengketa yaitu harta peninggalan orang tua angkatnya. Anak Angkat tidak dapat diakui untuk bisa dijadikan dasar dan sebab mewarisi, karena prinsip pokok dalam hukum kewarisan Islam adalah adanya hubungan darah / nasab / keturunan, Maka sebagai solusinya menurut kompilasi hukum Islam Pasal 209 ayat 2 kompilasi hukum Islam (KHI) adalah dengan jalan pemberian "wasiat wajibah". Kata Kunci : Anak Angkat, Wasiat Wajibah, Putusan Hakim
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2024 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 02 Aug 2024 03:39 |
Last Modified: | 02 Aug 2024 03:39 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/69455 |
Actions (login required)
View Item |