The Influence of Communication Climate and Professionalism on Coordination and Its Implications for the Effectiveness of the Central Statistics Agency (BPS) of Districts/Cities throughout Greater Bandung

Gandara, Peri and Alamsyah, Kamal and Firdausijah, R. Taqwaty (2024) The Influence of Communication Climate and Professionalism on Coordination and Its Implications for the Effectiveness of the Central Statistics Agency (BPS) of Districts/Cities throughout Greater Bandung. Disertasi(S3) thesis, UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img] Text
Final Paper Peri-Ikenga 2024 - Copy.docx

Download (23kB)

Abstract

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah koordinasi pada Badan Pusat Statistik Kabupaten / Kota se-Bandung Raya yang rendah dan berimplikasi pada efektivitas pegawai yang tidak optimal. Hal tersebut diduga antara lain oleh Iklim Komunikasi dan Profesionalisme yang belum dilaksankan secara maksimal. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey method, yaitu suatu metode untuk menguji jawaban tasional sehingga dapat menjelaskan fenomena yang mendaji masalah. Pendekatan analisis dengan metode kuantitatif. Teknik Analisa data menggunakan Struktural Equation Modelling (SEM) dengan program pengolahan lisrel 8.8. Sebelum data diolah , data hasil questioner mdiuji melalui pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 25. Berdasarkan analisis koefisien jalur secara parsial menunjukkan bahwa Iklim Komunikasi (X1) berpengaruh sebesar 0,92 terhadap faktor Koordinasi dengan errorvar sebesar 0.15. Berdasarkan model dapat diketahui bahwa ukuran yang paling besar koefisien jalurnya (standarized) adalah faktor mendengarkan dalam komunikasi ke atas (X1_5) sebesar 0.47, dengan besaran errorvar 0,10 dalam memprediksi variabel Iklim Komunikasi (X1). Sedangkan yang memiliki koefisien jalur terkecil adalah faktor keterbukaan dalam komunikasi ke bawah (X1-4) yaitu 0.33 dengan errorvar sebesar 0.09 yang merupakan kekeliruan pengukuran. . Hal ini disebabkan Badan Pusat Statistik merupakan instansi vertikal, dimana pegawai BPS kabupaten/kota berada pada hirarki paling rendah dalam struktur birokrasi BPS. Pegawai BPS kabupaten/kota merasakan bahwa hubungan bottom up (mendengarkan dalam komunikasi ke atas) yang kuat belum diimbangi dengan komunikasi top down (keterbukaan dalam komunikasi ke bawah) dalam perspektif iklim komunikasi. Hasil analisis koefisien jalur secara parsial menunjukkan bahwa variabel Profesionalisme (X2) berpengaruh sebesar 0,93 terhadap variabel koordinasi dengan errorvar=0.11. Berdasarkan model tersebut. dapat diketahui bahwa faktor yang paling besar koefisien jalurnya (standarized) adalah faktor Mampu menunjukan dirinya sebagai Profesional (X2-4) sebesar 0.41, dengan besaran errorvar 0,08. Sedangkan yang memiliki koefisien jalur terkecil adalah faktor Memelihara hubungan baik dengan pihak lain (X2.6) yaitu 0.30, dengan besarnya dengan besaran errorvar 0,06. Hasil analisis koefisien jalur secara parsial menunjukkan bahwa variabel Koordinasi (Y) berpengaruh sebesar 0,97 terhadap variabel Efektivitas (Z) dengan errorvar=0.059. Berdasarkan model tersebut. dapat diketahui bahwa faktor yang paling besar koefisien jalurnya (standarized) adalah faktor Adanya saling tukar informasi (Y4) sebesar 0.50, dengan errorvar=0.05.. Sedangkan yang memiliki koefisien jalur terkecil adalah faktor hubungan (Y6) yaitu 0.30, dengan dengan errorvar=0.05. Secara simultan iklim komunikasi dan profesionalisme melalui variabel intermediate koordinasi memberikan dampak yang sangat besar dan signifikan terhadap efektivitas BPS kabupaten/kota se-Bandung Raya. Kata kunci: Iklim Komunikasi, Profesionalisme, koordinasi dan efektivitas pegawai

Item Type: Thesis (Disertasi(S3))
Subjects: RESEARCH REPORT
Divisions: Pascasarjana > S3-Ilmu Sosial 2024
Depositing User: Mr soeryana soeryana
Date Deposited: 06 Apr 2024 03:58
Last Modified: 06 Apr 2024 03:58
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/68745

Actions (login required)

View Item View Item