Hanifa Radhiya, 191000495 (2024) PENYALAHGUNAAN TERHADAP REPRESENTASI APLIKASI DATING SEBAGAI SARANA PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGI. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.
|
Text
COVER.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (380kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (251kB) | Preview |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (268kB) |
||
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (135kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (207kB) | Preview |
Abstract
Aplikasi dating yaitu jenis media sosial sebagai sarana untuk membantu seseorang mencari pasangan atau mengenal orang baru untuk tujuan pertemanan atau hubungan romantis. Pengguna aplikasi dating mengekspresikan diri secara bebas dan tidak terbatas. Motivasi penggunaan dating aplikasi menjadi sangat beragam, dan tidak sedikit orang yang menyalahgunakan aplikasi dating. Penyalahgunaan aplikasi dating dilakukan dengan berbagai alasan atau motif tertentu. Pergaulan bebas yang merupakan bentuk dari penyalahgunaan aplikasi dating ini berupa munculnya fenomena seks bebas yaitu hubungan seperti friends with benefit, one night stand. Pada uraian tersebut, maka penulis menemukan 3 (tiga) permasalahan, yaitu pengaruh teknologi dalam menentukan pola perilaku masyarakat, pengaturan prostitusi dalam Undang-Undang No 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan upaya yang dapat dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis. Melalui metode deskriptif analisis, peneliti berusaha untuk memaparkan secara jelas berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Metode pendekatan yang digunakan peneliti dalam skripsi ini adalah dengan metode pendekatan yuridis empiris. Metode yuridis empiris yaitu penelitian hukum yang bersumber tidak hanya dari kepustakaan yang dilakukan dengan meneliti bahan-bahan kepustakaan dan data-data sekunder saja, melainkan juga melihat kejadian fakta dilapangan seperti melakukan kegiatan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa para individu rata-rata melakukan sebuah penyalahgunaan terkait penggunaan aplikasi dating karena lingkungan pertemanan. Anjuran dan rekomendasi dari lingkungan pertemanan yang menjadi salah satu alasan mereka menggunakan aplikasi dating untuk mencari partner seksual. Hal yang menetralisir keadaan seperti tidak sengaja atau tidak bermaksud adalah ketika individu dengan partner seksualnya terkait perjanjian hubungan. Maksudnya adalah bahwa tidak ada unsur paksaan, tidak ada unsur pemerkosaan dalam hal ini, karena didasarkan pada consent atau persetujuan bersama. Akses yang mudah dijangkau merupakan salah satu pengaruh teknologi bagi pola perilaku masyarakat dalam penyalahgunaan aplikasi dating sebagai sarana prostitusi. Bahwa pasal 27 ayat (1) UU ITE memberikan ancaman hanya pada perbuatan yang mendistribusikan, mentransmisikan, atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik yang melanggar kesusilaan. Harus dilakukan upaya preventif dan represif bagi semua pihak guna untuk mencegah, mengatasi, dan meminimalisir terjadinya tindak pidana penyalahgunaan aplikasi dating sebagai sarana prostitusi. Kata Kunci : Teknologi, Aplikasi Dating, dan Penyalahgunaan.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2023 |
Depositing User: | Mr Hadiana - |
Date Deposited: | 23 Feb 2024 02:30 |
Last Modified: | 23 Feb 2024 02:30 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/68054 |
Actions (login required)
View Item |