PENENTUAN KUALIFIKASI DELIK TERHADAP PERBUATAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN HEWAN (BESTIALITY) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

Ghina Himaturifa, 191000293 (2023) PENENTUAN KUALIFIKASI DELIK TERHADAP PERBUATAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN HEWAN (BESTIALITY) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img]
Preview
Text
1. COVER.pdf

Download (96kB) | Preview
[img]
Preview
Text
9. BAB I.pdf

Download (229kB) | Preview
[img]
Preview
Text
10. BAB II.pdf

Download (258kB) | Preview
[img] Text
11. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (165kB)
[img] Text
12. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (224kB)
[img] Text
13. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (119kB)
[img]
Preview
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (142kB) | Preview

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, kejahatan juga semakin beragam bentuknya, salah satu kejahatan yang masih tergolong jarang terjadi adalah perbuatan bestiality. Perbuatan bestiality dianggap tidak wajar karena terdapat penyimpangan norma yang dilakukan oleh pelaku demi mencapai kepuasan seksualnya. Indonesia sudah menemukan beberapa kasus bestiality yang terjadi, tetapi dari beberapa kasus tersebut tidak disebutkan oleh media massa apakah pelaku dikriminalisasi atau tidak. Hal ini disebabkan karena belum adanya peraturan yang menyebutkan larangan melakukan hubungan seksual dengan hewan. Dengan tidak dikriminalisasikannya pelaku bestiality, maka tidak ada kepastian hukum dan hak hewan untuk mendapatkan perlindungan serta kesejahteraan tidak terwujud. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana penentuan kualifikasi delik terhadap perbuatan hubungan seksual dengan hewan (bestiality) dalam perspektif hukum pidana? 2) Bagaimana penerapan hukum mengenai perbuatan hubungan seksual dengan hewan (bestiality) saat ini? 3) Bagaimana upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalahan perbuatan hubungan seksual dengan hewan (bestiality)? Dalam penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis, yaitu menganalisis dengan mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan untuk memaparkan permasalahan. Metode pendekatan yuridis normatif, yaitu metode yang meletakkan hukum sebagai sebuah sistem norma dengan menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas hukum, serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan permasalahan. Analisis data yuridis kualitatif, yaitu metode yang mengarah pada norma hukum dan diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur yang terdapat di dalam Pasal 285 KUHP dan Pasal 289 KUHP tidak dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan bestiality karena subjek korban adalah manusia, sedangkan berdasarkan unsur Pasal 302 KUHP perbuatan bestiality dapat dikualifikasikan sebagai tindak pidana penganiayaan terhadap hewan. Penerapan hukum mengenai bestiality di Indonesia masih belum efektif yang disebabkan karena adanya beberapa hambatan, yaitu dari undang-undang yang mengaturnya, dari penegak hukumnya, dan dari masyarakat. Upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalahan bestiality salah satunya telah dilakukan pengesahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang di dalamnya terdapat larangan melakukan hubungan seksual dengan hewan pada Pasal 337 ayat (1) huruf b. Kata Kunci: Kualifikasi delik, bestiality, penganiayaan hewan

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2023
Depositing User: Mr Hadiana -
Date Deposited: 16 Nov 2023 06:55
Last Modified: 16 Nov 2023 06:55
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/67421

Actions (login required)

View Item View Item