ALIFIA, TASYA (2023) PENGARUH GERAKAN WOMEN MARCH TERHADAP KEBIJAKAN PUBLIK YANG BERKAITAN DENGAN PEREMPUAN DI INDONESIA. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
Text
DAFTAR GAMBAR.docx Download (13kB) |
||
|
Text
COVER_192030147..pdf Download (77kB) | Preview |
|
Text
KATA PENGANTAR.docx Download (16kB) |
||
|
Text
lembarr pengesahan 192030147.pdf Download (400kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (158kB) | Preview |
|
Text
DAFTAR ISI.docx Download (16kB) |
||
|
Text
ABSTRAK_192030147 .pdf Download (131kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (416kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I_192030147.pdf Download (255kB) | Preview |
Abstract
Gerakan sosial menggambarkan keputusasaan terhadap lingkungan sosial politik serta merupakan jejaring sosial guna mengkomunikasikan pendapat yang berbeda-beda, mempersoalkan tujuan dari gerakan sosial itu sendiri yang memperhatikan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam politik, yang membedakan gerakan sosial dari bentuk kerusuhan politik lainnya adalah bahwa gerakan sosial mencerminkan mobilisasi orang-orang yang memiliki kesamaan identitas, untuk tujuan perubahan. Komnas perempuan telah terlibat melalui perannya dalam mengumpulkan bukti, membantu para penyintas, melakukan upaya advokasi dan memberikan rekomendasi kepada presiden tentang masalah kekerasan seksual lalu dari permasalahan tersebut Muncul gerakan Women’s March Indonesia pada tanggal 4 maret 2017. Women’s March di Indonesia merupakan aksi solidaritas dengan membawa berbagai tuntunan momen ini sebagai tempat bagi perempuan-perempuan Indonesia maupun untuk aktivis guna menyiarkan aspirasi mereka dengan membawa isu hak asasi manusia khususnya perempuan dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah. Selama 5 tahun lamanya pada akhirnya RUU TPKS disahkan awal mula gerakan Women’s March melakukan Demonstrasi diadakan di Amerika pada 21 januari 2017, sehari setelah pelantikan trump. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah feminis radikal, kebijakan public, social movement, serta konsep kekerasan seksual bahwasannya kemunculan Women’s March didasari rendahnya partisipasi kebijakan publik dan juga tingginya angka kekerasan seksual terhadap perempuan berdasarkan konsep kekerasan seksual terdapat beberapa jenis kekerasan seksual. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam bidang regulasi lebih mendapatkan ruang. Idealnya, seluruh regulasi dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah itu harus dipastikan tidak ada diskriminasi terhadap perempuan. Artinya, bahwa kebijakan tersebut haruslah mengarusutamakan hak-hak asasi manusia ke dalam regulasi. Melalui gerakan Women’s March memberikan peluang bagi masyarakat agar terciptanya lingkungan yang ramah dan aman bagi masyarakat khususnya perempuan. Kata Kunci: Women’s March, Gerakan Sosial, Komnas Perempuan, RUU TPKS
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2023 |
Depositing User: | Drs Iwan Ridwan |
Date Deposited: | 06 Oct 2023 02:43 |
Last Modified: | 06 Oct 2023 02:43 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/66829 |
Actions (login required)
View Item |