STRATEGI KEAMANAN ENERGI INGGRIS PASCA BREXIT DALAM MENGHADAPI FENOMENA KRISIS ENERGI GLOBAL TAHUN 2021-2023

LIANI, SELVI RAYA (2023) STRATEGI KEAMANAN ENERGI INGGRIS PASCA BREXIT DALAM MENGHADAPI FENOMENA KRISIS ENERGI GLOBAL TAHUN 2021-2023. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.

[img]
Preview
Text
BAB I Draft Final Skripsi_Selvi Raya Liani_192030228.pdf

Download (258kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak 3 Bahasa Draft Final Skripsi_Selvi Raya Liani_192030228.pdf

Download (55kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka Draft Final Skripsi_Selvi Raya Liani_192030228.pdf

Download (216kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II Draft Final Skripsi_Selvi Raya Liani_192030228.pdf

Download (326kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Cover Draft Final Skripsi_Selvi Raya Liani_192030228.pdf

Download (80kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi, Daftar Tabel dan Daftar Gambar Draft Final Skripsi_Selvi Raya Liani_192030228.pdf

Download (129kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Halaman Pengesahan Draft Final Skripsi_Selvi Raya Liani_192030228.pdf

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar Pengujian Draft Final Skripsi_Selvi Raya Liani_192030228.pdf

Download (176kB) | Preview

Abstract

Krisis energi global 2021-2023 dimulai pada masa pemulihan pandemi COVID-19 pada tahun 2021, ketika sebagian besar dunia menghadapi kelangkaan dan kenaikan harga di pasar minyak, gas, dan listrik. Krisis tersebut meningkat menjadi krisis energi global setelah invasi Rusia ke Ukraina, hal ini karena Rusia memotong aliran gas alamnya sebesar 60% sejak tahun 2021 ke Eropa. Hal ini menyebabkan harga gas alam dan minyak mencapai level tertinggi sejak 2008. Permintaan gas alam di Uni Eropa juga turun pada tahun 2022 sebesar 13%, penurunan tertajam dalam sejarah, hal ini dikarenakan Rusia adalah pemasok utama gas ke Eropa. Penurunan tersebut setara dengan jumlah gas yang dibutuhkan untuk memasok lebih dari 40 juta rumah. Sebagai salah satu negara maju yang terdampak, Inggris mengalami dampak ketidakamanan energi yang cukup parah, dimana menyebabkan ketahanan pasokan mereka terancam terutama terhadap sumberdaya batubara seperti gas sehingga 4,5 juta rumah tangga Inggris berada dalam kemiskinan bahan bakar sejak 2021. Sebagaimana menurut teori neorealisme Kenneth Walz 1979, dalam hal ini, Inggris menyadari bahwa negaran ya berada di tengah ancaman krisis energi (self- consciousness), maka Inggris melakukan upaya sendiri (self-help) untuk mencapai kepentingan nasionalnya serta untuk melindungi negaranya dari ancaman energi, terutama dalam kondisi Brexit. Dalam bidang energi khususnya, Brexit secara langsung menghapus ketergantungan Inggris terhadap kebijakan Uni Eropa, seperti (1) keluar dari IEM, EEA dan Euroatom (2) interkoneksi sistem kelistrikan dibatasi, serta (3) Inggris dibebaskan dari target energi bersih dan aturan-aturan energi dan lingkungan di Uni Eropa. Maka dari itu, perubahan kebijakan dan strategi dilakukan Inggris untuk mengamankan energi nasionalnya dan melepaskan diri dari ketergantungan Uni Eropa pada masa krisis global tahun 2020-2023 ini. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penulisan kualitatif dengan studi deskriptif untuk mendeskripsikan serta memaparkan apa saja strategi serta kebijakan yang dikeluarkan Inggris untuk menjaga keamanan energi domestiknya dampak adanya krisis energi global pasca Brexit. Kata Kunci : Keamanan Energi, Neorealisme, Kebijakan dan Strategi Energi,

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2023
Depositing User: Drs Iwan Ridwan
Date Deposited: 03 Oct 2023 08:36
Last Modified: 03 Oct 2023 08:36
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/66568

Actions (login required)

View Item View Item