Musyarrof, Machsus (2023) IMPLEMENTASI ASEAN CONVENTION AGAINST TRAFFICKING IN PERSONS, ESPECIALLY WOMEN AND CHILDERN (ACTIP) DALAM MENGATASI PERSOALAN PERDAGANGAN MANUSIA DI THAILAND. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
|
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (319kB) | Preview |
|
|
Text
4. HALAMAN PERNYATAAN.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
6. ABSTRAK 3 BAHASA.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text
3. LEMBAR PENGUJIAN.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
1. COVER.pdf Download (92kB) | Preview |
|
|
Text
7. KATA PENGANTAR.pdf Download (178kB) | Preview |
|
|
Text
9. DAFTAR ISI.pdf Download (111kB) | Preview |
|
|
Text
12. BAB I.pdf Download (240kB) | Preview |
|
|
Text
13. BAB II.pdf Download (175kB) | Preview |
|
|
Text
17. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (194kB) | Preview |
Abstract
Kawasan Asia Tenggara memiliki perbatasan yang luas dan strategis, akan tetapi hal tersebut membuat wilayah rentan pada suatu kejahatan lintas negara yaitu perdagangan manusia (human trafficking) yang menjadi ancaman non–tradisional bagi negara ASEAN (Association of South-East Asia Nation). Upaya guna meminimalisir kejahatan transnasional tersebut dimulai dari Declaration Against Human Trafficking in Persons Particulary Women and Childern pada tahun 2004, yang menjadi bentuk komitmen bersama dari tiap negara anggota ASEAN. ASEAN Convention Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children (ACTIP) bertujuan menjadi penguat dari seluruh anggota ASEAN, serta menjadi instrumen pengikat penting untuk membangun pondasi dalam memerangi kejahatan human trafficking dan memperkuat kerja sama baik di negara-negara anggota ASEAN maupun dengan mitra dialog dan membuat ASEAN Plan of Action (APA) yang berisi rencana tindakan berdasarkan ACTIP. Untuk pemecahan dan solusi dari masalah tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Dari hasil penelitian yang diperoleh, ASEAN telah melakukan berbagai upaya penghapusan human trafficking melalui berbagai deklarasi, kesepakatan dan kebijakan luar negeri masing-masing negara ASEAN, namun belum mencapai hasil yang signifikan. Walaupun demikian hal itu menjadi bukti kepedulian ASEAN terhadap masalah tersebut. Permasalahan human trafficking yang dihadapi setiap negara ASEAN berbeda-beda terutama negara Thailand. Negara Thailand termasuk salah satu negara yang kasus human trafficking tingkat paling tinggi di Asia Tenggara. Hal ini terjadi karena letak geografis dari negara Thailand yang sangat central dan berbatasan dengan beberapa negara miskin seperti Laos, Kamboja, Myanmar dan Bangladesh. Kata kunci : ASEAN, Human Trafficking, ACTIP,Thailand, Metode Kualitatif
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2023 |
Depositing User: | Drs Iwan Ridwan |
Date Deposited: | 29 Sep 2023 04:28 |
Last Modified: | 29 Sep 2023 04:28 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/66108 |
Actions (login required)
View Item |