DAMPAK GERAKAN #METOO TERHADAP PERUBAHAN KEBIJAKAN TENTANG KEKERASAN SEKSUAL DI KOREA SELATAN TAHUN 2018-2021

LESTARI, INDAH SENJA AYU (2023) DAMPAK GERAKAN #METOO TERHADAP PERUBAHAN KEBIJAKAN TENTANG KEKERASAN SEKSUAL DI KOREA SELATAN TAHUN 2018-2021. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.

[img]
Preview
Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (194kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (70kB) | Preview
[img]
Preview
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (267kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (56kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (80kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR TABEL.pdf

Download (55kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (197kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGUJIAN.pdf

Download (207kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 2.pdf

Download (215kB) | Preview

Abstract

Gerakan #MeToo merupakan gerakan yang awalnya diciptakan oleh Tarana Burke di tahun 2006 untuk membela dan melindungi terutama perempuan-perempuan muda dan perempuan-perempuan berkulit hitam dari kekerasan seksual. Gerakan ini mulai mengglobal setelah Alyssa Milano memulai gerakan ini lewat media sosialnya. Hingga masuk ke Korea Selatan, gerakan #MeToo menuntut adanya kesadaran akan kekerasan seksual dan nilai-nilai feminisme. Masyarakat Korea terutama korban budaya patriarki memanfaatkan momentum gerakan ini untuk menuntut pemerintah agar segera mengambil tindakan tegas dengan melakukan perubahan kebijakan terkait kekerasan seksual. Isu kekerasan seksual merupakan salah satu isu yang harus diperhatikan di Korea Selatan, dibuktikan dengan jumlah kasus kekerasan seksual di tiap tahunnya yang mencapai belasan ribu kasus. Masyarakat Korea terutama perempuan yang lebih sering menjadi korban kekerasan seksual menuntut pemerintah untuk mengambil tindakan dalam mengatasi kekerasan seksual di Korea. Dengan #MeToo sebagai gerakan sosial global, masyarakat Korea bergerak secara kolektif untuk mengatasi kekerasan seksual di Korea Selatan. untuk itu, rumusan masalah dari penelitian ini yaitu “Bagaimana #MeToo sebagai gerakan sosial global dapat memengaruhi perubahan kebijakan tentang kekerasan seksual di Korea Selatan?”. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang tidak menggunakan metode pengukuran untuk mendapatkan hasil penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan penjelasan terkait fenomena gerakan #MeToo yang mengglobal hingga dapat berdampak terhadap adanya perubahan kebijakan tentang kekerasan seksual di Korea Selatan. Hasil dari penelitian ini yaitu gerakan #MeToo sebagai gerakan sosial global memiliki dampak terhadap perubahan kebijakan di Korea Selatan. #MeToo sebagai gerakan sosial global di Korea, didukung oleh aktor non negara serta aktor negara yang menguatkan gerakan ini sehingga memiliki daya tekan untuk menuntut adanya perubahan kebijakan. Kata Kunci: Gerakan #MeToo, Feminisme, Kekerasan Seksual, Kebijakan.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2023
Depositing User: Drs Iwan Ridwan
Date Deposited: 29 Sep 2023 03:05
Last Modified: 29 Sep 2023 03:05
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/66072

Actions (login required)

View Item View Item