AKIBAT HUKUM TERJADINYA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN LIMBAH KAYU JATI ANTARA PT . TIGA SAUDARA DENGAN PT . JAYA ABADI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III

Dendi Rizky Padilah, 191000306 (2023) AKIBAT HUKUM TERJADINYA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN LIMBAH KAYU JATI ANTARA PT . TIGA SAUDARA DENGAN PT . JAYA ABADI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img]
Preview
Text
A. COVER.pdf

Download (101kB) | Preview
[img]
Preview
Text
G. BAB 1.pdf

Download (261kB) | Preview
[img]
Preview
Text
H. BAB 2.pdf

Download (277kB) | Preview
[img] Text
I. BAB 3pdf.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (182kB)
[img] Text
J. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (195kB)
[img] Text
K. BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (106kB)
[img]
Preview
Text
L. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (115kB) | Preview

Abstract

Pengertian perjanjian diatur pada Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dari suatu perjanjian lahirlah kewajiban atau prestasi dari satu atau lebih orang (pihak) kepada satu atau lebih orang (pihak) lainnya, yang berhak atas prestasi tersebut . Apabila orang yang berhutang tidak memenuhi kewajibannya dapat disebut wanprestasi. Seseorang dalam keadaan wanprestasi inilah maka dapat diajukan di Pengadilan agar dapat membayar atau melunasi utangnya. Wanprestasi seringkali menimbulkan masalah, walaupun perjanjian utang-piutang dinyatakan secara jelas dan tegas dalam suatu perjanjian. Perjanjian utang-piutang yang dilakukan secara tidak tertulis atau lisan bisa saja terjadi, karena adanya hubungan kekerabatan yang baik antara kreditur dan debitur. Akibatnya, apabila debitur wanprestasi, maka kreditur mengalami kesulitan untuk menagih utangnya. Perjanjian utang-piutang dalam bentuk tertulis diikuti dengan penyerahan jaminan. Pada pinjaman uang, apa yang tertera dalam perjanjian hanyalah terdiri atas jumlah uang dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, orang yang meminjamkan tidak boleh meminta kembali apa yang telah dipinjamkan sebelum lewat waktu yang diperjanjikan (Pasal 1759 KUHPerdata). Terhadap akta pengakuan utang sebenarnya merupakan acessoir bagi perjanjian pokok yang telah diperjanjikan lebih dulu. Metode penelitian yang dipergunakan dalam menyusun skripsi ini adalah jenis penelitian yuridis normatif Penelitian yuridis normatif yaitu metode atau cara meneliti bahan pustaka. Kesimpulan dalam penelitian ini ialah jika salah satu pihak tidak memenuhi dan terbukti melakukan unsur unsur wanprestasi atau menyimpang dari perjanjian atau kesepakatan jual beli yang diadakannya maka, secara yuridis ia dipandang telah lalai ataupun ia ingkar janji (wanprestasi) maka akan dikenakan sanksi-sanksi . Akibat hukum yang timbul akibat wanprestasi yang dilakukan para pihak tergantung dari pihak mana yang melakukan wanprestasi. Apabila yang melakukan wanprestasi adalah pihak penjual, maka akibat hukumnya pihak yang wanprestasi akan dikatakan telah melakukan wanprestasi dan mendapat teguran dari pihak pembeli atau pemesan meubel. Demikian pula sebaliknya apabila wanprestasi dilakukan oleh pembeli kayu jati, maka juga akan mendapat teguran (komplain) dari pihak penjual. Penyelesaian yang ditempuh terhadap wanprestasi dalam perjanjian jual beli kayu jati adalah mengajukan somasi dan teguran kepada pihak yang wanprestasi, penyelesaian secara musyawarah dan juga pembatalan perjanjian dan penarikan objek perjanjian, jika tidak bisa di lakukan secara musyawarah. Maka akan di tempuh melalui jalur hukum. Kata Kunci : Perjanjian, Wanprestasi, KUHperdata.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2023
Depositing User: Mr Hadiana -
Date Deposited: 21 Sep 2023 02:51
Last Modified: 21 Sep 2023 02:51
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/65157

Actions (login required)

View Item View Item