SUNARYA, ELY (2023) ANALISIS HUKUM KEKERASAN DALAM OLAHRAGA SEPAK BOLA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP LEX SPORTIVA. Thesis(S2) thesis, UNIVERSITAS PASUNDAN.
Text
ELY SUNARYA_MIH_.docx Download (64kB) |
||
|
Text
Tesis Ely Sunarya MH.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Pelaksanaan prinsip Lex Sportiva dalam sengketa sepak bola yang dapat berpotensi tindak pidana khususnya kekerasan di dalam pertandingan olahraga khususnya sepak bola tersebut menjadikan konflik hukum antara Lex sportiva dan Hukum Pidana Nasional. Kedudukan hukum statuta PSSI hingga saat ini masih menjadi pro kontra di kalangan pakar hukum dan pegiat sepak bola di Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya dua pandangan yakni pertama memandang bahwa statuta PSSI merupakan Lex Sportiva yang mempunyai imunitas terhadap hukum nasional, sedangkan pandangan kedua menganggap statuta PSSI tidak dapat mengesampingkan hukum nasional yang berlaku di Indonesia. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang tidak bisa dihindari dari terjadinya kontak fisik. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi tindak kekerasan di sebuah pertandingan sepak bola. Adapun permasalahan bagaimana tindakan hukum yang paling tepat dalam menyelesaikan kekerasan dalam pertandingan sepak bola berdasarkan prinsip-prinsip Lex Sportiva? Bagaimana prinsip-prinsip Lex Sportiva dapat diaplikasikan ke dalam pertandingan sepak bola? Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif, yaitu menetapkan standar norma tertentu terhadap suatu fenomena dengan mengkaji data-data sekunder serta membahas Analisis Hukum Kekerasan Dalam Olahraga Sepak Bola Berdasarkan Prinsip-Prinsip Lex Sportiva. Sedangkan analisis data menggunakan metode yuridis kualitatif yaitu bersumber dan studi kepustakaan dan kemudian di susun secara sistematis, setelah dianalisa disajikan secara deskriptif. Penelitian lebih menekankan pada kajian analisis data sekunder atau studi kepustakaan yang ditunjang dengan data primer. Tindakan yang tepat untuk menyelesaikan kasus kekerasan dalam sepakbola Indonesia adalah dengan menggunakan mekanisme yang diatur di dalam Kode Etik Disiplin PSSI. Pasal 15 Kode Disiplin PSSI, apabila yang bersangkutan melakukan Pelanggaran serius (serious foul play), Melakukan tindakan kekerasan (violent conduct), dll. Pasal 48 komisi disiplin PSSI tahun 2018 berbunyi: Seorang pemain diberi sanksi pengusiran dari lapangan permainan dengan kartu merah ketika pertandingan sedang berlangsung. Apabila seorang pemain melakukan kekerasan di luar Law of the Game, maka dikenakan Pasal kekerasan yang diatur dalam Pasal 262 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP. Segala peristiwa yang terjadi pada pertandingan sepak bola merupakan kewenangan mutlak PSSI sebagai induk sepak bola di Indonesia dalam otoritas hukumnya, dalam hal ini terdapat asas Lex Sportiva sebagai otoritas hukum yang tepat. Sepanjang 2 x 45 menit pertandingan yang memiliki kekuasan penuh dan yang mengadili adalah wasit sebagai pengadil tertinggi dilapangan yang kemudian ditindak-lanjuti oleh komisi disiplin sebagai penjatuhan hukuman lanjutan terhadap pelaku kekerasan dalam sepak bola. Pasal 61 Undang-undang No. 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan Nasional, menyebutkan bahwa setiap olahragawan patuh dan tunduk terhadap induk dari cabang olahraga yang diikuti.
Item Type: | Thesis (Thesis(S2)) |
---|---|
Subjects: | RESEARCH REPORT |
Divisions: | Pascasarjana > S2-Ilmu Hukum 2023 |
Depositing User: | asep suryana |
Date Deposited: | 28 Aug 2023 01:54 |
Last Modified: | 11 Jan 2024 03:08 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/64823 |
Actions (login required)
View Item |