MODEL PENTA HELIX DALAM PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi pada BAPPEDA Provinsi Banten)

Hudaya, NPM : 189020035 (2022) MODEL PENTA HELIX DALAM PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi pada BAPPEDA Provinsi Banten). Thesis(S2) thesis, PERPUSTAKAAN PASCASARJANA.

[img] Text
Artikel Hudaya NPM.179020014.docx

Download (404kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan keterbatasan dan kesulitan Pemerintah Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah dengan melibatkan pihak lain khususnya masyarakat, akademisi, media dan pihak swasta (pengusaha, industri). Penta helix sebagai inprastruktur yang dikonsepsi dalam penelitian ini diharapkan mampu mewadahi proses kolaborasi sehingga dapat memecahkan kesulitan yang dihadapi pemerintah daerah dalam penyusunan RKPD, di samping itu pula kolaborasi antar lembaga dalam penta helix yang di dasari faktor-faktor atribut, perilaku komunikasi dan teknik resolusi konflik mampu memberikan kontribusi yang berharga bagi kualitas penyusunan RKPD. Penelitian ini menggunakan strategi embedded konkuren dengan mixed methods dengan pengkajian yang bersifat eksploratif, yaitu berusaha menghimpun dan merumuskan analisis berdasarkan informasi yang terkumpul melalui data kualitatif dan kuantitatif yang lebih ditonjolkan. Analisis kualitatif dilakukan melalui observasi, wawancara, dan focus group discussion (FGD), sedangkan penelitian kuantitaif digunakan analisis korelasi kanonik berdasar pada hasil angket (kuesioner) yang disampaikan kepada 95 sampel penelitian dari lima stakeholder yang berkolaborasi dalam penta helix. Hasil dari penelitian ini ditemukan: 1) model penyusunan RKPD Provinsi Banten dilakukan melalui enam langkah: a) persiapan penyusunan RKPD, b) penyusunan rancangan awal RKPD, c) menetapkan rancangan RKPD, d) melakukan musrenbang RKPD, e) rancangan akhir RKPD dan f) penetapan RKPD serta penyusunan KUA dan PPAS, berdasar pada prinsip; partisipatif, sustainable, holistik, tematik, integratif, dan spasial. 2) Kuatnya hubungan antara fakfor-faktor penta helix; atribut, perilaku komunikasi, dan resolusi konflik menjadi dasar efektifnya kontribusi pemerintah daerah, lembaga masyarakat, media, akademisi dan sektor swasta dalam penyusunan RKPD Provinsi Banten, khusunya dalam: a) asesmen, b) analisis data c) pengolahan data, d) penetapan program, e) pembahasan, f) monitoring, g) evaluasi, dan h) pelaporan RKPD. 3) Kontribusi penta helix pemerintah daerah, lembaga masyarakat, unsur media, akademisi dan pihak swasta dalam penyusunan RKPD merupakan model konsep penta helix yang didasari oleh; atribut, perilaku komunikasi dan teknik mengelola konflik. Hasil penelitian ini secara teoretis dapat menambah khazanah informasi dan memperkaya literatur tentang kajian Ilmu Administrasi Publik, yang secara khusus mengkaji model penta helix beserta faktor-faktor penguatnya yang secara faktual mampu meningkatkan efektivitas penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sehingga penta helix sebagai tambahan teori baru dari hasil penelitian menjadi bukti sebuah novelty dalam menambah kajian ilmu administrasi publik. Sisi novelty dari hasil penelitian ini dibuktikan dengan tautan variabel penta helix yakni atribut, perilaku komunikasi dan teknik resolusi konflik merupakan sesuatu yang bernilai dalam rangka keberhasilan penta helix. Kata Kunci: Penta helix, atribut, perilaku komunikasi, teknik resolusi konflik dan RKPD

Item Type: Thesis (Thesis(S2))
Subjects: RESEARCH REPORT
Divisions: Pascasarjana > S3-Ilmu Sosial 2022
Depositing User: Mrs Lusiawati -
Date Deposited: 15 Sep 2022 04:39
Last Modified: 15 Sep 2022 04:39
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/58959

Actions (login required)

View Item View Item