MODEL MSN-Approach DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA KERATON DI KOTA CIREBON

Sri Wulandari, NPM : 209020046 (2022) MODEL MSN-Approach DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA KERATON DI KOTA CIREBON. Disertasi(S3) thesis, PERPUSTAKAAN PASCASARJANA.

[img]
Preview
Text
ARTIKEL WULAN.pdf

Download (355kB) | Preview

Abstract

Fokus penelitian adalah deskripsi dan analisis Implementasi kebijakan dalam pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon. Sedangkan sub fokus penelitian adalah analisis faktor-faktor yang menyebabkan implementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon belum efektif. Analisis didasarkan pada teori implementasi kebijakan model Mentality, System and Networking (MSN) Approach. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Strategi penelitian dalam pendekatan kualitatif yang digunakan adalah strategi studi kasus Berdasarkan hasil penelitian bahwa Keraton Cirebon menjadi sasaran pengembangan pariwisata berbasis sejarah dan budaya karena Keraton masih melestarikan nilai-nilai kearifan lokal budaya. Rancangan model implementasi kebijakan yang efektif untuk mengembangkan pariwisata Keraton di Kota Cirebon berdasarkan model Mentality, System, and Networking (MSN) Approach, Implementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon didasarkan pada kebijakan berupa Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Provinsi Jawa Barat 2015-2025. RIPPARDA Kota Cirebon 2019-2025 tersebut merupakan regulasi sebagai dasar hukum pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon. Model MSN Approach, System Approach ini akan mempengaruhi implementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon. 1. Kebijakan berupa RIPPARDA Provinsi Jawa Barat 2015-2025 dan RIPPARDA Kota Cirebon 2019-2025 tersebut kemudian diimplementasikan dalam pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon. 2. Stakeholders atau aktor-aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon yaitu keraton, Pemda Kota Cirebon, sektor swasta, dan masyarakat. Selain itu, perlu keterlibatan dari akademisi dan pers/media. 3. Stakeholders atau aktor-aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon tersebut dalam perspektif Networking Approach perlu membangun kemitraan strategis, sinergitas, dan simbiosis mutualisme. 4. Networking Approach ini akan mempengaruhi implementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton. Stakeholders atau aktor-aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon tersebut dalam perspektif Mentality Approach perlu diwujudkan sikap, perilaku, dan tanggung jawab yang efektif. Mentality Approach ini juga akan mempengaruhi implementasi kebijakan pengembangan pariwisata. 5. Implementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton juga perlu mengimplementasikan faktor-faktor lain yang menjadi novelty yaitu political will kepala daerah, kepemimpinan kepala daerah, budaya organisasi,penggunaan TIK, revitalisasi kearifan lokal dan motivasi. Faktor-faktor sebagai novelty itu juga akan mempengaruhi implementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon. 6. Impelementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon yang menerapakan Mentality Approach, System Approach, dan Networking Approach, serta Novelty penelitian penulis, maka akan terwujud impelementasi kebijakan pengembangan pariwisata keraton di Kota Cirebon yang efektif. Kata Kunci : MSN-Approach, Pengembangan Pariwisata, Kebijakan

Item Type: Thesis (Disertasi(S3))
Subjects: RESEARCH REPORT
Divisions: Pascasarjana > S3-Ilmu Sosial 2022
Depositing User: Mrs Lusiawati -
Date Deposited: 22 Aug 2022 04:14
Last Modified: 22 Aug 2022 04:14
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/58475

Actions (login required)

View Item View Item