Yozevina Samperura, 171000053 (2022) HAK WARIS ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SEDARAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN JO KOMPILASI HUKUM ISLAM. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.
|
Text
A. COVER.pdf Download (52kB) | Preview |
|
|
Text
G. BAB 1.pdf Download (273kB) | Preview |
|
|
Text
H. BAB 2.pdf Download (257kB) | Preview |
|
Text
I. BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (113kB) |
||
Text
J. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (217kB) |
||
Text
K. BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (97kB) |
||
|
Text
L. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (145kB) | Preview |
Abstract
Hak waris anak yang lahir dari perkawinan sedarah menjadi suatu permasalahan yang sering terjadi di Indonesia hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya dasar hukum yang secara eksplisit menjelaskan mengenai hak waris anak yang lahir dari perkawianan sedarah dan perkawinan orang tuanya dibatalkan oleh pengadilan. Berdasarkan Putusan Nomor 978/Pdt.G/2011/PA.Sda yang terjadi di wilayah Pengadilan Agama Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur yang memberikan putusan bahwa telah terjadi perkawinan sedarah yang dilakukan oleh Para Termohon gugatan ini diajukan oleh Pemohon selaku ibu kandung dari Termohon. Berdasarkan putusan ini majelis hakim telah membatalkan perkawinan tersebut hal ini sejalan dengan pasal 8 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan yang menjelaskan bahwa larangan perkawinan terhadap yang memiliki hubungan darah ataupun hubungan semenda garis keturunan keatas, kebawah ataupun ke samping. Dari perkawinan yang dilakukan oleh Para Termohon perkawinan tersebut telah dikarunia satu orang anak yang sudah berusia 3 tahun. Pada penelitian ilmiah ini penulis menggunakan metode spesifikasi penelitian yang bersifat deskriptif analitis, peneliti juga menggunakan jenis metode pendekatan yuridis normatif dan tahap penelitian yaitu dengan cara penelitian penelitian kepustakaan dengan tiga bahan hukum yakni bahan hukum primer, sekunder, dan tersier lalu disertakan pula penelitian lapangan, alat pengumpulan data melalui studi dokumen dan analisis data menggunakan metode yuridis kualitatif Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa berdasarkan surat An-Nisa ayat 23 bahwa diharamkan atas perbuatan untuk melakukan perkawinan dengan saudara sedarah ataupun dengan saudara sepersusuan maka pernikahan tersebut adalah haram. Bahwa kedudukan anak atas terjadinya pembatalan perkawinan karena perkawinan sedarah tidak memutuskan hubungan antara anak dengan orang tuanya dalam arti anak tersebut masih tetap merupakan anak dari suami istri tersebut walaupun perkawinannya sudah batal dan dianggap tidak pernah ada. Bahwa apabila putusan pengadilan memutus untuk membatalkan suatu perkawinan Putusan tersebut tidak dapat berlaku surut terhadap anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut putusan itu tidak berpengaruh terhadap hak hukum anak. Anak tetap berhak atas hak-hak anak yang wajib dipenuhi oleh orang tuanya sampai anak beranjak dewasa ataupun hak waris anak tersebut. Kata Kunci : Perkawinan, Perkawinan Sedarah, Hak Waris Anak
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2022 |
Depositing User: | Mr Hadiana - |
Date Deposited: | 29 Mar 2022 06:09 |
Last Modified: | 29 Mar 2022 06:09 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/56568 |
Actions (login required)
View Item |