KEDUDUKAN AHLI WARIS YANG BERPINDAH AGAMA TERHADAP HARTA WARIS MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Indra Saepul Samdya, 171000186 (2022) KEDUDUKAN AHLI WARIS YANG BERPINDAH AGAMA TERHADAP HARTA WARIS MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img]
Preview
Text
A. JUDUL.pdf

Download (86kB) | Preview
[img]
Preview
Text
H. BAB 1.pdf

Download (307kB) | Preview
[img]
Preview
Text
I. BAB 2.pdf

Download (317kB) | Preview
[img] Text
J. BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (249kB)
[img] Text
K. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (212kB)
[img] Text
L. BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (122kB)
[img]
Preview
Text
M. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (168kB) | Preview

Abstract

Kata Mawaris diambil dari bahasa arab yang berarti harta peninggalan tentang bagaimana proses pemindahan, siapa saja yang berhak menerima harta peninggalan itu serta berapa bagian masing-masing. Tetapi dalam praktiknya ditemukan Ahli Waris yang berpindah agama dalam hukum Islam. Adapun persoalan yang dikemukakan dalam penulisan ini yang pertama yaitu bagaimana Hukum Islam mengatur tentang syarat-syarat menerima dan tidak menerima harta Warisan, kedua bagaimana kedudukan Hukum ahli waris yang berpindah agama menurut Hukum Islam dan ketiga bagaimana Solusi Hukum Ahli Waris yang berpindah agama menurut Hukum Islam. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yaitu dengan mendeskripsikan permasalahan yang ada kemudian dikaitkan dengan peraturan yang berlaku dan teori-teori hukum yang berkaitan dengan permasalahan. Metode pendekatan yang digunakan yaitu yuridis normatif yaitu dengan melalui tahapan mengkaji bahan utama untuk dikaji. Tahap penelitian pertama yaitu tahap penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder dan tersier, sedangkan dalam tahap kedua yaitu penelitian lapangan dengan mengumpulkan data primer sebagai data pendukung bagi data sekunder melalui wawancara. Teknik pengumpulan data melalui studi dokumen, yaitu suatu alat pengumpul data yang digunakan melalui data tertulis dan wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Alat pengumpulan data dalam penelitian kepustakaan berupa catatan-catatan, sedangkan alat pengumpulan data wawancara yaitu berupa panduan wawancara, alat tulis, handphone dan laptop. Analisis yang digunakan yaitu dengan metode yuridis kualitatif, yaitu dengan menganalisis data sekunder dan data primer yang telah diperoleh. Hasil penelitian menyebutkan bahwa hukum Islam mengatur tentang syarat-syarat menerima dan tidak menerima harta warisan yaitu dengan adanya hubungan perkawinan,hubungan kekerabatan, memerdekakan budak yang tidak menerima warisan sudah jelas di dalam Al-Quran dan Hadist Sabda Nabi Saw dan pendapat para ulama bahwa perbedaan agama jadi penghalang dalam pembagian warisan. Adanya persoalan ini sebagai bukti adanya kesenjangan antara aturan mengenai kedudukan ahli waris yang berpindah agama dengan pelaksanaannya. Adapun solusi yang dapat dilakukan jika ahli waris yang berpindah agama yaitu dengan hak wasiat wajibah kepada ahli waris non muslim sebagai alternatife agar memperoleh haknya. Kata Kunci: Syarat-syarat menerima dan tidak menerima harta waris, kedudukan hukum ahli waris, Solusi hukum ahli waris

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2022
Depositing User: Mr Hadiana -
Date Deposited: 11 Jan 2022 03:06
Last Modified: 11 Jan 2022 03:06
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/54936

Actions (login required)

View Item View Item